1
Wednesday 11 October 2023 - 15:11
Bencana Gempa di Afghanistan:

Gempa Baru Meluluhlantakkan Afghanistan

Story Code : 1087642
Afghans bury hundreds of people killed in an earthquake at a site near Zenda Jan district in Herat province, Afghanistan.jpg
Afghans bury hundreds of people killed in an earthquake at a site near Zenda Jan district in Herat province, Afghanistan.jpg
Guncangan ini terjadi ketika pemerintah Afghanistan menangani dampak gempa mematikan akhir pekan lalu

Survei Geologi AS melaporkan guncangan terbaru pada Rabu (11/10) pagi, mencatat kedalaman dangkal hanya 9 kilometer. Pusat gempa terletak di sekitar ibu kota provinsi, Provinsi Herat, dekat perbatasan barat Afghanistan.

“Saya sangat takut dan kaget, sekarang saya merasa pusing dan muntah-muntah,” kata warga setempat, Mohammad Reza, kepada New York Times, seraya menambahkan bahwa dia “berpikir semuanya sudah berakhir” setelah gempa berkekuatan 6,3 skala Richter terjadi pada hari Sabtu (7/10).

Meskipun para pejabat Afghanistan belum melaporkan korban jiwa setelah gempa hari Rabu, sumber yang berafiliasi dengan Rumah Sakit Seminari Herat mengatakan kepada TOLO News bahwa fasilitas tersebut telah merawat 55 orang yang terluka dan mencatat satu kematian.

Gempa bumi sebelumnya meratakan seluruh desa di Afghanistan barat, dan mengakibatkan beberapa gempa susulan yang menimbulkan kerusakan tambahan. Kementerian Kesehatan Masyarakat yang dikelola Taliban di negara itu telah mengkonfirmasi lebih dari 2.500 kematian di 21 pemukiman sejauh ini, meskipun kelompok kemanusiaan khawatir jumlah tersebut akan meningkat karena tim penyelamat terus mengeluarkan jenazah dari reruntuhan.

Direktur Save the Children di Afghanistan, Arshad Malik, menggambarkan skala kerusakan yang terjadi “benar-benar meresahkan,” dan menambahkan bahwa jumlah korban “akan meningkat karena orang-orang masih terjebak di reruntuhan rumah mereka di Herat.” Dia menyerukan “suntikan segera” dana dari komunitas internasional, dan pemerintah di Kabul dilaporkan mencari bantuan asing untuk makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya.

Pada hari Selasa, wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan distrik Zinda Jan di Herat adalah daerah yang paling parah terkena dampaknya, dan mencatat bahwa 500 orang masih hilang, selain 1.300 kematian yang dikonfirmasi.[IT/r]
Comment