0
Wednesday 27 December 2023 - 18:54

India Kerahkan 3 Kapal Perang ke Laut Arab Usai Serangan Drone Terhadap Kapal Tanker yang Terkait Israel

Story Code : 1105270
India Kerahkan 3 Kapal Perang ke Laut Arab Usai Serangan Drone Terhadap Kapal Tanker yang Terkait Israel
MV Chem Pluto, kapal tanker kimia berbendera Liberia, sedang mengangkut minyak dari Arab Saudi ke Pelabuhan Mangalore di India selatan saat serangan terjadi. Setelah serangan, kapal Penjaga Pantai India mendampingi MV Chem Pluto ke Mumbai pada Senin.

“Mengingat serentetan serangan baru-baru ini di Laut Arab, Angkatan Laut India telah mengerahkan Kapal Penghancur Rudal Terpandu, INS Mormugao, INS Kochi dan INS Kolkata di berbagai wilayah untuk mempertahankan kehadiran pencegahan,” kata pernyataan angkatan laut.

Angkatan Laut India rutin menggunakan pesawat pengintai maritim untuk pemantauan situasi. Ketergantungan India pada pasokan bahan bakar dari Timur Tengah, terutama Arab Saudi dan Irak, membuatnya rentan terhadap gangguan jalur ini.

“India berperan sebagai penyedia keamanan bersih di seluruh kawasan Samudera Hindia,” kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada Senin (25/12/2023).

Angkatan Laut India meningkatkan pengawasannya terhadap laut setelah serangan pesawat tak berawak. Pihak berwenang bersumpah menemukan pelaku dan mengambil tindakan tegas. Meskipun Amerika Serikat menyalahkan Teheran, Iran menolak tuduhan tersebut. Serangan-serangan oleh pemberontak Houthi di Laut Merah, yang menentang kampanye militer Israel di Gaza, telah mengkhawatirkan industri pelayaran global. Setidaknya 15 kapal komersial diserang dalam dua bulan terakhir, memaksa beberapa perusahaan pelayaran mengubah rute untuk menghindari Laut Merah, menimbulkan kekhawatiran bagi eksportir di Asia Selatan.

"Kami khawatir. Agen pengiriman kami mengatakan biaya transportasi bisa meningkat 10 hingga 15% dan waktu perjalanan akan meningkat lima hingga tujuh hari," kata Syed Nazrul Islam, Wakil Presiden Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Bangladesh kepada BBC .

Bangladesh mengekspor pakaian jadi senilai miliaran dolar ke Eropa dan AS. Meskipun biaya transportasi biasanya ditanggung oleh merek pakaian di Barat, Islam mengatakan eksportir Bangladesh khawatir pembeli akan meminta diskon saat mereka memesan.
Comment