0
Thursday 7 March 2024 - 01:15
Australia & ASEAN - Palestina:

Australia dan ASEAN Menyerukan Gencatan Senjata 'Segera dan Lama' di Gaza

Story Code : 1120786
Australia, ASEAN
Australia, ASEAN
Australia dan negara-negara Asia Tenggara mengadakan pertemuan puncak selama tiga hari pada hari Rabu (6/3), bersama-sama mengadvokasi sikap moderat dalam sengketa Laut Cina Selatan dan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza.

Australia menyelenggarakan pertemuan puncak di Melbourne dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memperingati 50 tahun kemitraan mereka. Meskipun ada perbedaan pendapat di antara 10 negara anggota mengenai apa yang diklaim AS sebagai niat China untuk memperluas pengaruh diplomatik dan militernya di wilayah tersebut, pertemuan puncak tersebut tetap dilaksanakan.

Pernyataan kolektif Australia dan ASEAN menyatakan kembali kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan yang parah di Gaza, sekaligus mendesak gencatan senjata segera.

“Kami mengutuk serangan terhadap seluruh warga sipil dan infrastruktur sipil, yang menyebabkan semakin memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza termasuk terbatasnya akses terhadap makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya,” kata pernyataan itu.

“Kami mendesak gencatan senjata kemanusiaan yang segera dan bertahan lama,” tambahnya.

Dalam konteks yang berbeda, pernyataan bersama tersebut juga mendesak adanya tatanan “berbasis aturan” di Indo-Pasifik, karena Beijing ingin meningkatkan kehadirannya di wilayahnya sendiri, Laut Cina Selatan, di tengah meningkatnya provokasi AS.

“Kami menyadari manfaat menjadikan Laut Cina Selatan sebagai lautan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran,” tegas pernyataan itu.

“Kami mendorong semua negara untuk menghindari tindakan sepihak yang membahayakan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan,” tambahnya.

Pengumuman tersebut bertepatan dengan pemanggilan wakil kepala misi China di Manila pada hari Selasa (5/3) oleh Filipina. Tujuannya adalah untuk mengajukan protes terhadap apa yang diklaim Filipina sebagai "tindakan agresif" yang dilakukan angkatan laut China selama misi pasokan pasukan Filipina yang ditempatkan di perairan dangkal di Laut Cina Selatan.[IT/r]
Comment