0
Saturday 16 March 2024 - 02:47
China - AS:

Taiwan Mengonfirmasi Kehadiran Pasukan Khusus AS

Story Code : 1122810
Wartime anti-tank obstacles on a beach in Kinmen, Taiwan
Wartime anti-tank obstacles on a beach in Kinmen, Taiwan
Personil pasukan khusus AS ditempatkan di beberapa pulau terpencil Taiwan untuk melatih angkatan bersenjatanya, demikian konfirmasi kepala otoritas pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng kepada pers pada hari Kamis (14/3).

Pejabat tersebut diminta untuk mengkonfirmasi laporan media tentang kehadiran permanen tentara AS di Taiwan di sela-sela sidang legislatif, tulis situs berita Focus Taiwan pada hari Kamis. Chiu menyatakan bahwa anggota militer AS sedang melatih pasukan Taiwan, membantu mereka mengidentifikasi kelemahan dan titik buta.

Pekan lalu, situs berita militer AS Laporan Pasukan Operasi Khusus (SOFREP) menulis bahwa “Baret Hijau” Amerika direncanakan akan dikerahkan ke Taiwan untuk bertindak sebagai pengamat pelatihan permanen dan mempersiapkan unit khusus di pulau itu. Hal ini menunjukkan perubahan dari praktik masa lalu yang sering melakukan kunjungan tidak permanen oleh personel AS ke fasilitas pelatihan Taiwan, kata laporan itu. Pasukan permanen AS, menurut artikel tersebut, akan ditempatkan di Kepulauan Kinmen, hanya 10 kilometer dari daratan China.

Beijing memandang pulau yang memiliki pemerintahan mandiri ini sebagai bagian dari wilayah kedaulatan China, dan telah berulang kali memperingatkan pulau tersebut agar tidak mendeklarasikan kemerdekaan secara resmi. Meskipun Taiwan telah memerintah sendiri sejak tahun 1949, sebagian besar komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.

Meskipun AS tidak secara resmi mendukung kemerdekaan Taiwan, namun AS tetap menjaga hubungan keamanan dengan pulau tersebut. Berdasarkan ‘Taiwan Enhanced Resilience Act 2022’, untuk “mencegah agresi Republik Rakyat China (RRC) terhadap Taiwan”, AS diberi wewenang untuk membelanjakan hingga $2 miliar per tahun dalam bentuk hibah militer guna meningkatkan keamanan pulau tersebut hingga tahun 2027.

China daratan mengecam peningkatan rotasi personel militer AS ke pulau tersebut. AS selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, dan Taiwan hanyalah “pion” yang mereka gunakan untuk melawan China daratan, kata juru bicara Beijing Chen Binhua pada hari Rabu. Dia mengklaim bahwa dengan “bersekutu erat dengan AS untuk melaksanakan apa yang disebut program pelatihan militer,” kepemimpinan politik Taiwan secara bertahap “mendorong rakyat Taiwan ke dalam krisis.”

“Setiap upaya untuk mencapai ‘kemerdekaan’ melalui cara militer atau mengandalkan kekuatan eksternal untuk ‘kemerdekaan’ hanya akan membawa bahaya dan pada akhirnya mengakibatkan kehancuran diri Taiwan,” dia memperingatkan.[IT/r]
Comment