0
Monday 8 April 2024 - 02:09
Zionis Israel - Afrika Selatan:

Aktivis: Pasukan Israel Terus Merekrut Warga Afrika Selatan untuk Berperang di Gaza

Story Code : 1127416
South Africans fighting for Israel in Gaza
South Africans fighting for Israel in Gaza
Perekrutan tersebut dilakukan meskipun Menteri Luar Negeri Afrika Selatan Naledi Pandor telah memperingatkan bahwa warga negara Afrika Selatan yang berjuang bersama pasukan Israel di Gaza akan ditangkap begitu mereka kembali ke negerinya.

Aliansi Solidaritas Palestina, Jaringan Tinjauan Media, dan Kampanye Solidaritas Palestina mengatakan pada hari Minggu (7/4) bahwa Kolonel Golan Vach, seorang veteran 35 tahun di militer Zionis Israel, bertanggung jawab atas perekrutan ini.

Mereka juga menyerukan penangkapan Vach untuk diadili di Afrika Selatan “atas berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, menyebarkan disinformasi, merekrut warga Afrika Selatan untuk berperang di negara ketiga, dan memajukan kepentingan militer Zionis Israel dalam konflik bersenjata melawan hukum Afrika Selatan. .”

Pada bulan Maret lalu, Pandor mengatakan penangkapan akan dilakukan terhadap warga negaranya yang berperang di angkatan bersenjata Israel atau bersama mereka di wilayah pesisir yang dilanda perang, dan menambahkan bahwa mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda Afrika Selatan-Zionis Israel dapat dicabut haknya untuk sebagai Kewarganegaraan Afrika Selatan. .

Ketiga kelompok solidaritas tersebut lebih lanjut mencatat perang genosida Zionis Israel di Gaza kini telah memasuki bulan ke-6, yang mengakibatkan pembantaian dalam jumlah besar dan kehancuran yang meluas meskipun ada resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB baru-baru ini.

Rezim Zionis Israel “tetap bersikeras untuk terus menyerang Gaza, dan menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, kata mereka, sambil menuntut agar “hal ini dihentikan.”

Afrika Selatan, yang memiliki populasi Yahudi yang signifikan yaitu sekitar 70.000 orang, telah menjadi kritikus yang terang-terangan terhadap perang genosida yang dilakukan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina dan telah memimpin beberapa inisiatif untuk meminta pertanggungjawaban Zionis Israel atas kejahatannya di Gaza.

Israel memulai kampanye kematian dan kehancuran di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Sejak itu, rezim tersebut telah membunuh lebih dari 33.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 75.800 lainnya. Rezim juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.[IT/r]
Comment