0
Sunday 14 April 2024 - 03:42
AS - Zionis Israel:

Membela Iblis: AS Berjanji Akan Mendukung 'Israel' dalam Menghadapi Iran

Story Code : 1128414
Benjamin Netanyahu with Joe Biden
Benjamin Netanyahu with Joe Biden
Hal ini terjadi ketika pemerintah AS menegaskan kembali dukungannya terhadap entitas apartheid Zionis “Israel”.

Dalam konteks ini, Presiden AS Joe Biden mendesak Tehran untuk berpikir dua kali.

“Jangan,” kata Biden pada hari Jumat (12/4), ketika ditanya apa pesannya kepada Iran.

“Kami mengabdikan diri untuk membela Zionis 'Israel'. Kami akan mendukung Zionis 'Israel'. Kami akan membantu membela Zionis ‘Israel’, dan Iran tidak akan berhasil,” tambahnya.

Pentagon sedang memindahkan pasukan dan peralatan tambahan ke lokasi-lokasi di Timur Tengah, untuk “meningkatkan upaya pencegahan regional dan meningkatkan perlindungan pasukan,” kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dalam penjelasan singkatnya.

Departemen Perang AS tidak merinci jumlah atau jenis aset yang dikerahkan, namun menurut Wall Street Journal, dua kapal perusak – setidaknya satu dipersenjatai dengan sistem pertahanan rudal Aegis – telah dipindahkan ke wilayah tersebut.

Sementara itu, Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Michael Kurilla, telah memperpanjang masa tinggalnya di entitas “Israel”, lapor Axios, mengutip para pejabat “Israel”. Kurilla tiba pada hari Kamis untuk mengoordinasikan militer melawan potensi serangan Iran.

Tehran mengatakan pihaknya memiliki “keharusan untuk menghukum” Zionis “Israel” karena PBB tidak melakukan apa pun untuk mengutuk “tindakan agresi tercela yang dilakukan entitas tersebut terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus” atau membawa pelakunya ke pengadilan.

Pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya telah menyebarkan rumor tentang potensi partisipasi Amerika dalam serangan ini.

Namun, sejumlah negara di kawasan di mana AS mempunyai pangkalan atau hak perjanjian dilaporkan telah mengatakan kepada Washington bahwa mereka tidak dapat menggunakannya untuk menyerang Iran. Arab Saudi, UEA, Oman, dan Kuwait sejauh ini menyangkal penggunaan wilayah dan wilayah udara mereka. Sejauh ini belum ada kabar dari Bahrain.[IT/r]
Comment