0
Thursday 18 January 2018 - 18:58
Universitas Islam Internasional Indonesia:

Cerita Jokowi di Balik Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia

Story Code : 698063
Presiden Joko Widodo memimpin ratas tentang rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.jpg
Presiden Joko Widodo memimpin ratas tentang rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.jpg
Ratas ini dilakukan untuk mengetahui progres pembangunan kampus Islam berkelas dunia setelah penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII. Namun, ada cerita di balik rencana pembangunan kampus tersebut.

Kepala Negara bercerita, saat melakukan lawatannya ke Timur Tengah untuk menghadiri acara yang digagas oleh Organisasi Kerjsama Islam (OKI) beberapa waktu lalu.

Kala itu, lanjut Jokowi, Sekjen OKI Iyad Ameen Madani dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyarankan agar para pelajar Indonesia yang dikirim ke Timur Tengah sebaiknya belajar tentang sistem perekonomian atau perminyakan.

"‎Menurut beliau-beliau itu sebaiknya belajar ekonomi perdagangan atau perminyakan. Beliau menyampaikan itu," kata Jokowi saat menggelar Ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/1).

Jokowi menjelaskan, kemudian Sekjen OKI Iyad Ameen Madani dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kembali menyarankan agar para pelajar di Timur Tengah yang ingin menimba ilmu ke Indonesia untuk belajar tentang Islam.

Pasalnya, kedua pemimpin tersebut menilai bahwa Islam Indonesia berhasil menunjukkan kepada dunia Islam yang santun dan moderat.

"Tapi sebaliknya, generasi muda Timur Tengah yang ingin belajar ke Indonesia itu sebaiknya belajar mengenai Islam. Menurut beliau-beliau Islam di Indonesia ini adalah dalam praktek keseharian Islam yang betul‎ santun dan moderat," tandasnya.

Sejumlah Kabinet Kerja hadir dalam Ratas pembangunan UIII itu, di antaranya Menristekdikti M. Nasir, Menteri PUPR Basuki Hadimul‎jono, Menkominfo Rudiantara, Menkeu Srimuliyani, Menlu Retno Marsudi dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. [IT/r]
Comment