0
Tuesday 3 July 2018 - 15:02

Najib Razak: Dana Rp 9,4 T 'Donasi' Saudi untuk Pemilu 2013

Story Code : 735369
Najib dan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) (nst)
Najib dan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) (nst)
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, kembali membela diri soal aliran dana US$ 681 (Rp 9,4 triliun) ke rekening pribadinya. Najib bersikeras bahwa dana itu merupakan 'donasi' yang digunakan untuk pemilu tahun 2013 dan sisanya telah dikembalikan ke sang donatur.

Penegasan itu kembali disampaikan Najib dalam wawancara dengan Malaysiakini, seperti dilansir Malay Mail, Selasa (3/7/2018).

Najib menyebut bahwa penyelidikan terhadap 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dilakukan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), telah memverifikasi bahwa donasi US$ 681 juta itu telah dikembalikan. Menurut Najib, pemerintahan Pakatan Harapan yang dipimpin PM Mahathir Mohamad mengabaikan hal ini.

"Apakah itu menunjukkan seseorang yang berusaha curang atau mencuri? Jika niatnya memang untuk mencuri, mengapa saya menggunakan rekening bank lokal dengan nama saya sendiri?" ucap Najib. "Saya menggunakan uang itu untuk pemilu (tahun 2013) dan setelah pemilu, (sisa) dana itu dikembalikan. Sejauh yang saya ketahui, itu merupakan hal yang bertanggung jawab untuk dilakukan," imbuhnya.

Kembali disebutkan Najib bahwa donasi sebesar itu diberikan setelah dia bertemu dengan mendiang Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdulaziz al-Saud. "Saya memintanya untuk mendukung pemerintah (Malaysia) karena saya pikir pemerintahan mereka memiliki riwayat mendukung pemerintahan yang dekat dengan mereka," sebut Najib.

"Jadi apa yang saya minta bukan hal yang tidak biasa dan dia setuju untuk mendukung dan sesudah itu kami menerima surat dan kemudian uangnya masuk pada waktunya mereka menjanjikan donasi itu. Saya memberitahu otoritas terkait. Bank Negara diberitahu bahwa ada dana yang masuk," terangnya merujuk pada mendiang Raja Abdullah.

Ditekankan oleh Najib, Menteri Luar Negeri Saudi telah secara terang-terangan mengonfirmasi dana itu merupakan donasi. Menurut Najib, setiap pengerakan dana di rekeningnya juga selalu dicatat.

"Sejauh yang saya ketahui, saya bertindak dalam kejujuran. Raja Abdullah memberi penghargaan tertinggi dari Saudi kepada saya. Hanya (mantan) Presiden (AS Barack) Obama dan (Presiden Rusia Vladimir) Putin yang mendapatkan penghargaan yang sama. Itu menunjukkan level kepercayaan yang dimilikinya pada saya," ucapnya.

Saat ditanya mengapa donasi sebesar itu diperlukan untuk pemilu, Najib menyebut dirinya saat itu bersiap menghadapi terulangnya 'ancaman 916' yang pernah terjadi dalam pemilu 2008. Ancaman yang dimaksud merupakan upaya politikus rival Najib, Anwar Ibrahim, membujuk 30 anggota parlemen Barisan Nasional -- yang saat itu dipimpin Najib -- untuk berpindah kubu.

Ditegaskan kembali oleh Najib, dirinya telah mengembalikan sisa donasi itu karena dia merasa 'tidak nyaman' dengan besarannya dan dia merasa 'tidak percaya pada integritas sistem'. "Bisa terjadi kebocoran," sebutnya.

Uang yang diklaim donasi Saudi itu dicurigai berasal dari dana 1MDB yang diselewengkan. Pada Januari 2016, Jaksa Agung Malaysia saat itu, Mohamed Apandi Ali, membersihkan Najib dari dugaan pelanggaran hukum terkait donasi US$ 681 atau setara 2,6 miliar Ringgit itu. Tidak hanya itu, Najib juga dibersihkan dari dugaan pelanggaran hukum terkait aliran dana 42 juta Ringgit dari SRC International, unit perusahaan 1MDB.

Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) kini tengah menyelidiki Najib terkait aliran dana 42 juta Ringgit dari SRC International itu. Pekan lalu, Mahathir menyatakan harapan agar Najib segera diadili terkait skandal 1MDB. [IT/Detik]
Comment