FT: Industri Jerman Bisa Mati Tanpa Gas Rusia

Menurut publikasi tersebut, pembuat baja terbesar Jerman ThyssenKrupp dan perusahaan kimia terbesar di dunia BASF telah memperingatkan bahwa tanpa pasokan gas alam yang cukup, pabrik mereka dapat dipaksa untuk tidak beroperasi atau ditutup sepenuhnya, dan bahkan dapat mengalami kerusakan teknis.

“[Tanpa pasokan gas Rusia,] kami harus segera menghentikan [produksi], dari 100 menjadi nol,” kata Petr Cingr, kepala eksekutif SKW Stickstoffwerke Piesteritz, produsen amonia terbesar di Jerman dan pemasok pupuk utama Eropa.

Peringatan itu datang di tengah ketidakpastian atas pasokan gas dari Rusia, karena raksasa energi negara itu, Gazprom, terpaksa memangkas pengirimannya melalui pipa Nord Stream 1 sebesar 60% bulan lalu karena masalah teknis yang berasal dari sanksi anti-Rusia. Pipa saat ini ditutup seluruhnya untuk pemeliharaan tahunan yang akan selesai pada 21 Juli.

Namun, banyak orang di Jerman dan Uni Eropa khawatir bahwa Rusia tidak akan menghidupkan kembali arus ketika pemeliharaan selesai, karena alasan politik.

Beberapa perusahaan berharap untuk beralih ke bahan bakar alternatif, seperti minyak pemanas atau batu bara, jika tidak ada gas yang berasal dari Rusia, kata FT.

Namun, menurut perkiraan industri kimia yang dikutip oleh publikasi, hanya 2-3% dari konsumsi gas yang dapat diganti dengan cara ini.

Tanpa gas Rusia, Jerman akan mengalami penurunan parah dalam output industri, yang akan memicu "resesi mendalam" dengan hampir 6% menghapus PDB pada akhir tahun depan, analis di bank Swiss UBS mengatakan kepada FT.[IT/r]