0
Thursday 2 May 2024 - 16:01
Rusia - AS:

Moskow: AS Telah Menyandera Dewan Keamanan PBB 

Story Code : 1132443
Russia
Russia's Permanent Representative to the United Nations, Vassily Nebenzia attends a UN security council meeting
Washington tidak mencerminkan sikap badan tersebut terhadap konflik Zionis Israel-Palestina, kata utusan Rusia

Moskow “sangat menyesali” keputusan yang dibuat oleh otoritas AS pada pertengahan April untuk menolak resolusi Aljazair yang menyerukan Negara Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, Nebenzia menekankan pada hari Rabu (1/5).

Tindakan Washington “sama sekali tidak mencerminkan posisi prinsip yang diambil oleh sisa anggota Dewan Keamanan PBB, yang selama enam bulan terakhir, pada kenyataannya, menjadi sandera AS ketika menyangkut peristiwa di Timur Tengah,” katanya. .

Berbicara tentang operasi militer Zionis Israel di Gaza, duta besar tersebut menekankan bahwa “kekerasan menghasilkan lebih banyak kekerasan, dan lingkaran setan ini hanya dapat diputus jika kita mencapai gencatan senjata tanpa syarat dan memulai diskusi substantif tentang kemungkinan penyelesaian politik yang adil.”

Agar perdamaian dapat dicapai antara Zionis Israel dan Palestina, “kondisi tertentu harus diciptakan. Kami yakin, keanggotaan Palestina di PBB adalah salah satunya. Ini akan menyamakan posisi awal negosiasi para pihak,” jelas Nebenzia.

Wakil utusan Washington untuk PBB, Robert Wood, membela keputusan untuk memveto upaya Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh, dan mengingatkan bahwa Presiden AS Joe Biden “sudah jelas bahwa perdamaian berkelanjutan di kawasan hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara, dengan dukungan Israel. keamanan terjamin.”

AS memilih “tidak” pada resolusi tersebut karena Otoritas Palestina, yang menguasai Tepi Barat, belum melakukan reformasi yang diperlukan dan karena “Hamas – sebuah organisasi teroris – saat ini menggunakan kekuatan dan pengaruhnya di Gaza,” katanya.

“Tindakan prematur di sini di New York [tempat markas besar PBB berada], bahkan dengan niat terbaik sekalipun, tidak akan mencapai status kenegaraan bagi rakyat Palestina,” tegas Wood.

Israel bergabung dengan PBB pada tahun 1949, setahun setelah berdirinya Negara Yahudi. Palestina mengajukan keanggotaan penuh pada tahun 2011, namun sejauh ini hanya berstatus “Negara Pengamat Permanen” dalam organisasi tersebut.

Jumlah korban tewas akibat serangan udara dan serangan darat Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah mencapai 34.568 orang sementara 77.765 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan daerah kantong Palestina. Kampanye ini diluncurkan sebagai tanggapan terhadap serangan lintas batas Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan 250 orang disandera.[IT/r]
Comment