IRGC Peringatkan Riyadh terhadap Kampanye Media Anti-Iran

Dalam komentar di sela-sela latihan militer di barat laut Iran pada hari Senin (17/10), Mayor Jenderal Hossein Salami mengecam Arab Saudi karena mensponsori outlet media tertentu yang berusaha menyesatkan pemuda Iran.

Mendesak Riyadh untuk memperhatikan sopan santun dan mengendalikan outlet media anti-Iran, komandan memperingatkan bahwa konsekuensi dari tindakan Arab Saudi akan tercermin pada dirinya sendiri.

Dia memberi Arab Saudi ultimatum, memperingatkan kerajaan agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Iran melalui media berita tersebut.

Pada permainan perang yang telah diluncurkan oleh Angkatan Darat IRGC di Iran barat laut, Mayor Jenderal Salami mengingatkan tetangganya bahwa Iran tetap berpegang pada kebijakan persahabatan dan persaudaraan selama tidak ada plot yang dibuat untuk melawannya oleh musuh.

“Kami adalah saudara dari negara dan kekuatan mana pun yang berinteraksi dengan kami dengan benar. Kami meminta tetangga kami untuk menyelesaikan masalah mereka melalui interaksi dan pendekatan non-militer. Kami memiliki kepentingan di wilayah ini, jadi jika sebuah insiden terjadi di sudut mana pun di wilayah ini, kepentingan kami akan terancam, maka kami tidak akan tetap netral dan akan membela kepentingan kami,” tambah jenderal itu.

Menyoroti kebijakan berprinsip Iran untuk menjaga keamanannya, kepala IRGC mengatakan perubahan dalam geografi kawasan adalah garis merah Republik Islam.

Mencela pijakan yang telah didirikan rezim Zionis di sejumlah negara di selatan, barat dan utara Iran, jenderal itu mengatakan, “Tetangga kami mungkin berpendapat bahwa kehadiran orang Zionis Israel seperti itu tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan kami (Iran), tetapi alam Zionis 'Israel' menciptakan ketidakamanan.”

“Kami menyarankan negara-negara tetangga untuk tidak membiarkan Zionis Israel masuk ke wilayah Islam karena mereka (Zionis) berusaha menimbulkan ketidakamanan,” tambahnya.

IRGC meluncurkan latihan militer di sepanjang perbatasan barat laut Iran pada hari Senin (17/10). Latihan perang tiga hari, dengan nama sandi 'Iran Perkasa', melibatkan unit ahli Angkatan Darat IRGC yang akan melakukan operasi gabungan termasuk taktik keamanan dan pertahanan.[IT/r]