Tel Aviv Deteksi Motivasi Tinggi di Kalangan Pemuda Palestina untuk Serang Zionis: 30 Warga Israel Tewas di 2022 Sejauh Ini

Pemuda Palestina, Mahmoud Souf, membunuh tiga orang Zionis Israel dan melukai tiga lainnya, sebelum menjadi martir dalam serangan penusukan dan penabrakan mobil di Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa (15/11).

Kegagalan pasukan pendudukan Zionis dan pemukim bersenjata untuk menangani martir Palestina meningkatkan keprihatinan Zionis Israel.

Pakar militer Zionis Israel Ron Ben Yishai menganalisis karakter penyerang, menunjukkan bahwa dia tergerak oleh klimaks emosional.

Yishai menambahkan bahwa penyerang mengambil kesempatan yang tersedia untuk menyerang seorang penjaga Zionis Israel, menyoroti tindakannya yang berani menyerang lebih banyak Zionis alih-alih melarikan diri dari tempat kejadian.

Alon Bin David, seorang pakar militer Zionis, menggarisbawahi kekuatan yang ditampilkan oleh penyerang, yang bergerak di salah satu wilayah bersenjata paling banyak di entitas tersebut, menambahkan bahwa operasi ini memicu imajinasi banyak orang.

Generasi muda Palestina menunjukkan perubahan drastis yang berada di balik operasi yang melonjak di Tepi Barat yang diduduki, menurut analis Zionis.

Mantan kepala intelijen militer Zionis Israel Tmair Hayman mengatakan bahwa operasi Salfit merupakan bagian dari fenomena yang lebih luas di hadapan generasi muda yang menyediakan infrastruktur serangan semacam itu.

Pakar urusan Arab Zvi Yehezkeli mencerminkan sikap pesimistis terhadap serangan Palestina, menambahkan bahwa 30 Zionis telah tewas oleh operasi semacam itu pada tahun 2022 sejauh ini.[IT/r]