0
Saturday 26 November 2022 - 03:55
Penembakan Massal AS:

AS Mengalami 600 Penembakan Massal untuk Tahun Ketiga Berturut-turut

Story Code : 1026889
AS Mengalami 600 Penembakan Massal untuk Tahun Ketiga Berturut-turut
Tahun lalu terjadi 690 penembakan massal yang mengejutkan di seluruh Amerika Serikat, naik dari 610 pada 2020 dan 417 pada 2019, The Hill melaporkan pada Kamis (24/11).

“Negara ini berjarak tiga penembakan massal dari tahun 2022 menjadi total tahunan tertinggi kedua sejak kami mulai melacak data,” kata para peneliti database GVA pada hari Rabu. Pada hari Kamis, negara itu hanya berjarak dua penembakan dari tonggak kelam itu.

Setidaknya lima orang tewas dan belasan setengah luka-luka dalam penembakan massal di sebuah klub malam yang tidak bermoral di kota Colorado Springs AS awal pekan ini, dan enam orang ditembak mati pada hari Rabu di Walmart di Chesapeake, Virginia.

Sekitar 39.820 orang sejauh ini telah kehilangan nyawa mereka dalam kekerasan senjata di AS tahun ini, menurut Arsip Kekerasan Senjata.

Lebih dari 18.000 kematian adalah pembunuhan, sementara sekitar 21.500 adalah bunuh diri.

“GVA tidak pernah mencatat 60+ penembakan massal dalam sebulan sebelum tahun 2020. Itu terjadi lima kali pada tahun 2020, enam kali pada tahun 2021, dan sekarang enam kali lagi tahun ini,” kata para peneliti GVA setelah insiden Colorado.

AS telah mengalami rata-rata 1,68 penembakan massal per hari sepanjang tahun ini, menurut GVA.

Survei Senjata Kecil 2018 menemukan bahwa ada sekitar 393 juta senjata api di tangan sipil di negara tersebut, atau 120,5 senjata api per 100 orang.

Angka itu jauh lebih tinggi sekarang, mengingat lonjakan penjualan senjata dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden AS Joe Biden pada bulan Juli mengatakan bahwa banjir senjata mengubah komunitas Amerika menjadi "ladang pembantaian" dan berjanji untuk memberlakukan kembali larangan senapan serbu.

Pernyataan itu disampaikan dalam upacara Gedung Putih untuk menandai undang-undang kontrol senjata baru yang ditandatanganinya pada 25 Juni.

“Ini memakan waktu terlalu lama, dengan terlalu banyak jejak pertumpahan darah dan pembantaian,” kata Biden.

“Beberapa tahun terakhir, di seluruh sekolah kami, tempat ibadah, tempat kerja, toko, festival musik, klub malam, dan begitu banyak tempat sehari-hari lainnya, mereka telah berubah menjadi ladang pembunuhan.”[IT/r]
Comment