Menlu Iran: Perilaku Eropa Berakibat Banyak

Amirabdollahian lebih lanjut menekankan bahwa perilaku emosional seperti itu akan berdampak negatif dan akan merugikan Eropa.

“Jadi, jalan yang benar adalah fokus pada diplomasi dan interaksi berdasarkan kebijakan yang konstruktif dan masuk akal,” kata diplomat top Iran itu dalam pidatonya di Pertemuan ke-26 Dewan Menteri Organisasi Kerjasama Ekonomi [ECO] yang sedang berlangsung di Uzbekistan.

Dalam sambutannya, menteri luar negeri Iran mengucapkan selamat kepada timpalannya dari Azeri Jeyhun Bayramov atas terpilihnya sebagai presiden ECO untuk tahun 2023.

Amirabdollahian mengatakan bahwa ECO “seperti yang telah saya garis bawahi” dapat menjadi contoh keberhasilan kerjasama Selatan-Selatan, hubungan energi, dan interaksi di bidang pariwisata, teknologi, dan sains.

Menguraikan kapasitas ECO, Amirabdollahian mengatakan Organisasi tersebut harus meningkatkan perdagangan antar kawasan di antara negara-negara anggota.

“Republik Islam Iran siap berbagi pencapaiannya di bidang berbasis pengetahuan dengan anggota ECO,” kata menteri luar negeri Iran.

Mengacu pada inisiatif Iran yang dilakukan oleh Presiden Ebrahim Raisi untuk membiarkan gas melayani ekonomi dunia setelah pandemi, Amirabdollahian mengatakan inisiatif tersebut dapat dianggap sebagai dasar kerja sama di ECO.

Beralih ke masalah Afghanistan, Amirabdollahian mencatat Afghanistan adalah anggota penting dari keluarga ECO yang hebat, dan Republik Islam telah mengejar kebijakan untuk mendukung negara tetangga.

Di tempat lain, dia mengutuk penodaan Al-Qur'an Muslim di Swedia.

“Dukungan negara-negara Barat untuk tindakan menghina semacam itu dengan dalih kebebasan berekspresi tidak dapat diterima,” tegasnya.[IT/r]