0
Thursday 1 June 2023 - 15:25
Rusia dan Konflik Ukraina:

MOD: Rusia Menenggelamkan 'Kapal Perang Terakhir' Ukraina 

Story Code : 1061341
MOD: Rusia Menenggelamkan
Yury Olefirenko hancur dalam serangan udara presisi tinggi di pelabuhan Odessa, klaim Moskow

“Pada tanggal 29 Mei, akibat serangan senjata presisi tinggi Angkatan Udara Rusia di kapal perang yang berlabuh di pelabuhan Odessa, kapal perang terakhir Angkatan Laut Ukraina, Yury Olefirenko, dihancurkan,” kementerian menyatakan dalam laporan yang dibagikan di saluran Telegramnya.

Sehari sebelumnya, koresponden perang Andrey Rudenko juga melaporkan bahwa Yury Olefirenko telah tenggelam setelah serangkaian serangan udara pada fasilitas militer di Odessa, mengutip sumber Ukraina.

Rudenko mengklaim bahwa telah terjadi kebakaran di geladak kapal, yang konon menyebabkan ledakan amunisi di dalam palka. Wartawan itu mengatakan bahwa kerugian yang signifikan telah dilaporkan di antara awak kapal.

Pejabat Ukraina belum mengkonfirmasi tenggelamnya kapal tersebut. Oleg Chalyk, juru bicara Angkatan Laut Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak akan menanggapi klaim Rusia, dan bahwa Angkatan Laut Ukraina tidak akan mengungkapkan rincian kerugian apapun.

Awalnya bernama SDK-137, Yury Olefirenko adalah kapal pendarat menengah tipe 773 yang dibangun oleh Polandia pada tahun 1971 untuk Angkatan Laut Soviet. Itu dipindahkan ke Ukraina pada tahun 1994 dan berganti nama menjadi Kirovograd, dan ditempatkan di Krimea.

Ketika semenanjung memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia pada tahun 2014, kapal tersebut untuk sementara berada di bawah kendali armada Rusia. Namun, kemudian dikembalikan ke Ukraina dan ditarik ke Odessa, di mana ia menerima nama terbarunya pada tahun 2016.

Dalam laporannya, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa Ukraina telah kehilangan 200 tentara di daerah Donetsk, serta tiga kendaraan lapis baja dan 12 kendaraan angkut, satu artileri, dan dua sistem peluncuran roket ganda.

Dalam 24 jam terakhir, sistem pertahanan udara Rusia mencegat 12 rudal yang diluncurkan dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS, serta satu rudal Storm Shadow jarak jauh yang dipasok Inggris, tambah kementerian tersebut.[IT/r]
Comment