0
Sunday 24 September 2023 - 15:22
Iran - Irak:

Komandan: Iran Memberi Irak Beberapa Hari untuk Sepenuhnya Menegakkan Kesepakatan Melucuti Senjata Teroris

Story Code : 1083625
Komandan: Iran Memberi Irak Beberapa Hari untuk Sepenuhnya Menegakkan Kesepakatan Melucuti Senjata Teroris
Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, mengatakan perjanjian bulan Maret menetapkan bahwa kelompok-kelompok ini harus dilucuti pada tanggal 19 September tetapi hal ini belum terjadi.

“Apa yang terjadi selama jeda enam bulan ini adalah [mereka] hanya menjauhkan diri dari perbatasan negara kami,” katanya sambil berterima kasih kepada pemerintah Irak atas upayanya untuk melucuti senjata kelompok separatis.

Ia berbicara di sela-sela parade militer hari Jumat yang menandai dimulainya Pekan Pertahanan Suci Nasional.

“Presiden mengatakan bahwa angkatan bersenjata memberi waktu beberapa hari. Kami akan menunggu beberapa hari dan kami akan mengirimkan tim pemantau ke wilayah ini untuk melihat apakah pelucutan senjata sudah selesai atau belum. Setelah itu, kami putuskan apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Jenderal Baqeri menekankan semua kelompok teroris harus dilucuti dan direlokasi.

“Presiden mengatakan angkatan bersenjata teroris separatis tidak boleh hadir di wilayah Kurdistan dan seluruh Irak. Teroris ini harus dilucuti sepenuhnya dan diusir dari Irak,” katanya.

Para pejabat Irak dalam beberapa hari terakhir melaporkan bahwa pasukan pemerintah telah memperoleh kendali penuh atas semua titik perbatasan dengan negara tetangga Iran dan para teroris telah dievakuasi dari wilayah perbatasan.

Menteri Pertahanan Irak Thabet Muhammad Said al-Abbasi pada hari Selasa (19/9) mengatakan kepada penyiar Saudi Al Arabiya bahwa kehadiran kelompok Kurdi yang beroperasi melawan Iran terbatas pada lima kamp di Irak.

Pihak berwenang Irak telah berulang kali menekankan bahwa Baghdad berkomitmen terhadap perjanjian keamanan dengan Iran.

Kehadiran kelompok teroris Kurdi, antara lain Partai Demokrat Kurdistan, Komala, Partai Kehidupan Bebas Kurdistan, dan Partai Kebebasan Kurdistan, telah menjadi sumber ketegangan antara Iran dan Irak selama bertahun-tahun, dan kelompok tersebut kerap melakukan serangan teroris di tanah Iran. .

Menyusul kerusuhan tahun lalu, yang dipicu oleh kematian perempuan Iran Mahsa Amini, kelompok-kelompok ini meningkatkan operasi subversif mereka terhadap Iran dan menyelundupkan senjata ke agen lokal mereka.

Hal ini mendorong Iran untuk mendorong Irak untuk mengakhiri aktivitas teroris kelompok anti-Iran, yang mengarah pada perjanjian pada bulan Maret.[IT/r]
Comment