0
Wednesday 27 September 2023 - 05:15
China - AS:

China Berjanji Akan Menentang ‘Ekspansi Nakal’ Aliansi Militer

Story Code : 1084227
China Berjanji Akan Menentang ‘Ekspansi Nakal’ Aliansi Militer
Berbicara pada konferensi pers di Beijing pada hari Selasa (26/9), Yi mengatakan negaranya akan “menentang perluasan aliansi militer yang tidak disengaja dan pembatasan ruang keamanan negara lain.”

Dia menambahkan bahwa China akan berusaha untuk “menyelesaikan perbedaan dan perselisihan antar negara melalui dialog dan konsultasi”, tanpa menyebutkan nama negara-negara tersebut.

Pernyataannya muncul ketika surat kabar Nikkei mengatakan pada bulan Juni bahwa NATO berencana untuk mendirikan kantor penghubung di Tokyo, Jepang pada tahun 2024.

Proposal tersebut seharusnya diadopsi pada pertemuan puncak NATO pada bulan Juli di Lithuania, namun harian tersebut kemudian melaporkan bahwa blok tersebut akan berupaya untuk menyelesaikan keputusan tersebut pada akhir tahun, di tengah penolakan Perancis terhadap gagasan tersebut.

China telah memperingatkan bahwa segala upaya untuk membentuk aliansi militer seperti NATO di Asia-Pasifik akan menjerumuskan kawasan ini ke dalam “pusaran konflik.”

Para pengamat juga telah memperingatkan bahwa aliansi pimpinan AS tidak lagi terbatas pada misi militer tradisionalnya, dan secara agresif memperluas jejaknya di kawasan Asia-Pasifik sebagai sarana untuk mengepung China.

Rencana tersebut muncul ketika ekspansi NATO ke arah timur menuju perbatasan Rusia ikut menjadi penyebab perang di Ukraina.

Wang menyampaikan pernyataan tersebut saat dia meluncurkan program luas yang menguraikan tujuan kebijakan luar negeri China untuk tahun-tahun mendatang.

“Membangun komunitas global dengan masa depan bersama adalah jalan ke depan bagi seluruh masyarakat di dunia,” demikian bunyi makalah kebijakan yang diterbitkan oleh kantor berita China Xinhua.

“Namun, tujuan ini tidak bisa dicapai dalam semalam, dan tidak akan ada hasil yang mudah,” katanya, seraya menambahkan “Kita perlu melakukan upaya tanpa henti dan terus maju dengan ketekunan.”

Makalah tersebut, yang “menggambarkan cetak biru baru untuk dunia yang lebih baik”, juga merujuk pada perang di Ukraina, dan mengulangi makalah multi-poin yang dirilis oleh Tiongkok awal tahun ini yang menyerukan “penyelesaian politik” terhadap konflik tersebut.

“Konflik dan perang tidak menghasilkan pemenang,” tulis makalah baru tersebut sambil menambahkan bahwa “tidak ada solusi sederhana untuk masalah yang kompleks”.

Sekutu Barat di Kiev telah memperingatkan bahwa usulan China dapat memungkinkan Rusia mempertahankan sebagian besar wilayah yang telah mereka rebut di Ukraina.

Di bagian lain pidatonya, Wang menolak mengonfirmasi apakah Presiden China Xi Jinping akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT APEC pada bulan November.

“Mengenai pertanyaan Anda tentang pengaturan menghadiri APEC, kami sedang berkomunikasi dengan semua pihak dan akan mengumumkan secara resmi pada waktunya,” ujarnya kepada wartawan.

Awal bulan ini, Xi menolak pertemuan dengan Biden ketika dia tidak menghadiri KTT G20 di India.

Terakhir kali kedua presiden bertemu adalah di sela-sela KTT G20 di Indonesia pada bulan November.

Hubungan Beijing dengan Washington berada pada titik terendah sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara kedua pemerintah karena perbedaan yang terus berlanjut mulai dari perdagangan dan teknologi hingga keamanan regional dan sengketa wilayah.[IT/r]
Comment