0
Tuesday 14 November 2023 - 14:58
Zionis Israel vs Palestina:

The Washington Post: 'Israel' dan Perlawanan Mendekati Kesepakatan Pertukaran Tahanan

Story Code : 1095570
Israeli settlers gather outside UN headquarters in occupied al-Quds to call for the return of captives held in Gaza
Israeli settlers gather outside UN headquarters in occupied al-Quds to call for the return of captives held in Gaza
Seorang pejabat Zionis Israel mengatakan gencatan senjata sementara sekitar lima hari akan menyertai kesepakatan tersebut.

Pejabat Zionis Israel menyebutkan bahwa perjanjian awal tersebut “menyerukan agar perempuan dan anak-anak Zionis Israel dibebaskan secara berkelompok, bersamaan dengan pembebasan perempuan dan pemuda Palestina di penjara-penjara Zionis Israel.”

Menurut pejabat tersebut, jumlah perempuan dan pemuda Palestina yang akan dibebaskan tidak diketahui secara pasti. Namun, surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat Arab yang mengatakan pekan lalu bahwa setidaknya ada 120 tahanan di penjara-penjara Zionis Israel.

Pejabat Zionis Israel mengindikasikan bahwa Zionis “Israel” menginginkan pembebasan 100 perempuan dan anak-anak di Gaza, namun jumlah awal kemungkinan akan lebih sedikit, dan mencatat bahwa gencatan senjata sementara sekitar lima hari akan menyertai kesepakatan pertukaran tersebut.

“Zionis Israel menginginkan konfirmasi bahwa warganya yang ditawan, masing-masing diidentifikasi namanya, dibebaskan saat mereka menukarkan tahanan Palestina. Proses verifikasi ini adalah salah satu rincian yang masih dinegosiasikan oleh para pejabat pada hari Senin,” laporan The Washington Post menunjukkan.

Laporan tersebut mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan kuat untuk kesepakatan pertukaran tahanan dalam panggilan telepon pada hari Minggu dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad al-Thani, yang negaranya berperan sebagai mediator dengan Hamas.

The Washington Post mengatakan bahwa para pejabat AS berharap bahwa perjanjian untuk membebaskan tahanan dan gencatan senjata sementara "dapat mengurangi kegaduhan internasional seputar perang tersebut," dan menegaskan bahwa Zionis "Israel" tidak akan setuju untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza.

Menurut surat kabar tersebut, negosiasi Zionis Israel dengan Hamas terjadi secara tidak langsung melalui Qatar.

Perdana Menteri Qatar Mohammad bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani pada hari Kamis (9/11) bertemu dengan Direktur CIA William Burns dan kepala Mossad David Barnea “untuk membahas kerangka kerja yang sekarang tampaknya mendekati paket akhir,” kata laporan itu.

Abu Obeida dari Hamas mengungkapkan kemungkinan pertukaran tahanan yang dimediasi Qatar
Pada hari Senin (13/11), juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas, Abu Obeida, mengungkapkan bahwa ada upaya yang sedang dilakukan oleh mediator Qatar untuk membebaskan tawanan Israel dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 wanita.

Abu Obeida mengatakan pendudukan Zionis Israel meminta pembebasan 100 wanita dan anak-anak yang ditawan di Gaza.

“Para mediator memberi tahu kami bahwa kami dapat mengadakan gencatan senjata selama 5 hari, termasuk pembebasan 50 wanita dan anak-anak yang ditangkap di Gaza,” juru bicara militer menggarisbawahi.

“Gencatan senjata tersebut mencakup pembebasan sejumlah tahanan di Gaza, penghentian permusuhan, dan mengizinkan bantuan masuk ke jalur tersebut, namun musuh masih menundanya,” tambahnya.

Selain itu, Abu Obeida memperingatkan pendudukan Zionis Israel bahwa melanjutkan agresi udara dan darat di Gaza pasti akan membahayakan nyawa para tawanan Zionis Israel, mengungkapkan bahwa seorang tentara Israel bernama Faul Azai Mark Asiani terbunuh di tangan pendudukan Israel pada tanggal 9 November saat mereka melakukan serangan udara di Gaza.[IT/r]
Comment