0
Saturday 10 February 2024 - 01:07
Zionis Israel vs Palestina:

Pemukim Israel Menyuarakan Ketakutan saat Hizbullah Meningkatkan Serangan terhadap Situs Perbatasan Israel

Story Code : 1115137
Hezbollah fighters operating in south Lebanon
Hezbollah fighters operating in south Lebanon
Media Ibrani melaporkan pada hari Jumat (9/2) bahwa seorang pejabat senior militer Zionis Israel mengadakan pertemuan dengan walikota pemukiman utara entitas Zionis, sehari setelah Hizbullah melancarkan sembilan operasi kualitatif, yang menimbulkan kerugian pada pasukan pendudukan.

Walikota Kiryat Shmona Avichai Stern yang dikutip oleh media Ibrani mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa tingkat kecemasan di kalangan pemukim Zionis Israel di Kiryat Shmona telah meningkat.

Walikota Israel mengutip “seruan histeris” dari para pemukim Zionis Israel yang menyatakan ketakutan bahwa “mereka akan diminta untuk kembali ke utara kapan saja,” menurut media Ibrani.

“Para pemimpin tentara Zionis Israel perlu berbicara lebih sedikit dan berbuat lebih banyak,” kata walikota tersebut mengutip pernyataan tersebut.

Hizbullah Menyerang

Hizbullah pada hari Kamis (8/2) melancarkan sembilan operasi terhadap situs perbatasan Zionis Israel, sebuah ringkasan yang diberikan oleh Media Militer kelompok perlawanan Lebanon mengumumkan.

Serangan pertama pada pukul 08.35 para pejuang Perlawanan Islam menargetkan markas besar Brigade Timur 769, yang berafiliasi dengan Divisi 91 Galilea, di barak Kiryat Shmona dengan senjata yang sesuai.

Media Zionis Israel mengumumkan bahwa serangan tersebut melukai tiga tentara Zionis, termasuk seorang perwira yang mengalami luka serius.

Pada saat yang sama, serangan rudal lainnya dilakukan di barak Branit, yang mengakibatkan serangan langsung.

Kemudian pada pukul 12.20, mujahidin menargetkan barak Ma’aleh Golan dengan dua rudal “Falaq”, yang menyebabkan serangan langsung.

Pada pukul 13:40, unit artileri di Perlawanan Islam menargetkan situs Al-Radar di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki, dan menghasilkan serangan langsung.

Serangan kelima, pada pukul 14:10, menunjukkan para pejuang Perlawanan Islam menargetkan sebuah bangunan di pemukiman Mutela yang menampung tentara musuh dengan senjata yang tepat, menyebabkan serangan langsung, kata Media Militer Hizbullah, dan mencatat bahwa serangan tersebut adalah, sebagai respons terhadap serangan Zionis Israel terhadap desa-desa dan rumah warga sipil di Lebanon selatan.

Kemudian pada pukul 16:18, pejuang Perlawanan Islam menargetkan markas Zionis Israel di Al-Zaoura dengan senjata rudal, dan menghasilkan serangan langsung.

Beberapa menit kemudian, pada pukul 16.35, pejuang Perlawanan Islam menargetkan situs Birket Risha dengan dua rudal Burkan, yang menyebabkan serangan langsung.

Pada pukul 19.30, mujahidin menargetkan Pangkalan Udara Meron dengan rudal Falaq, menyebabkan serangan langsung, “sebagai respons terhadap serangan Zionis terhadap desa-desa dan warga sipil Lebanon, termasuk agresi baru-baru ini di kota Nabatieh,” bunyi pernyataan tersebut.

Serangan terakhir pada hari Kamis (8/2) terjadi pada pukul 23:00, ketika pejuang Perlawanan Islam menargetkan markas komando Brigade Infanteri Ketiga di Pangkalan Ein Zeitim dengan puluhan roket Katyusha, “sebagai respons terhadap sasaran desa-desa, khususnya agresi baru-baru ini di kota Nabatieh .”

Serangan pesawat nirawak Zionis Israel di kota selatan Nabatieh melukai tiga warga Lebanon pada hari Kamis (8/2), dalam sebuah agresi yang dipandang sebagai eskalasi karena kota tersebut terletak sekitar 15 km dari perbatasan dengan wilayah pendudukan Palestina.[IT/r]
Comment