0
Thursday 22 February 2024 - 03:29
AS dan Gejolak Palestina:

AS Blokir Dorongan Gencatan Senjata Gaza Ketiga di PBB

Story Code : 1117751
US Blocks Third Gaza Ceasefire Push at UN
US Blocks Third Gaza Ceasefire Push at UN
Seruan untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan ditolak oleh delegasi AS pada hari Selasa (20/2). Walaupun 13 negara di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang mendukung resolusi yang dirancang Aljazair, Washington adalah satu-satunya negara yang memilih tidak, sementara Inggris abstain.

“Menuntut gencatan senjata segera dan tanpa syarat tanpa kesepakatan yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian yang bertahan lama. Sebaliknya, hal ini justru dapat memperpanjang pertikaian antara Hamas dan Israel,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada dewan sebelum pemungutan suara.

Akhir pekan lalu, Thomas-Greenfield memberi isyarat bahwa AS akan menentang upaya gencatan senjata baru, dengan alasan bahwa hal itu dapat merusak negosiasi antara pihak-pihak yang bertikai, yang bertujuan untuk menghentikan sementara pertempuran dan membebaskan semua sandera yang tersisa yang ditahan oleh Hamas.

Meskipun rancangan resolusi terbaru tidak secara langsung mengaitkan gencatan senjata dengan pembebasan para sandera, rancangan resolusi tersebut secara terpisah menyerukan pembebasan tanpa syarat bagi mereka yang ditangkap oleh militan Palestina selama serangan teroris Hamas terhadap Zionis Israel pada 7 Oktober.

Utusan Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, mengatakan bahwa mendukung tindakan tersebut berarti “mendukung hak hidup warga Palestina,” sementara menentangnya berarti “mendukung kekerasan brutal dan hukuman kolektif yang dijatuhkan kepada mereka.”

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengecam AS atas keputusannya, dengan mengatakan, “Pesan yang diberikan hari ini kepada Zionis Israel dengan veto ini adalah bahwa mereka dapat terus menghindari pembunuhan.”

Menurut pejabat kesehatan setempat, hampir 29.000 warga Palestina telah terbunuh dalam operasi militer Zionis Israel, yang diluncurkan sebagai tanggapan terhadap serangan teroris Hamas akhir tahun lalu. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan mendadak tersebut, sementara militan Palestina menyandera lebih dari 250 orang saat kembali ke Gaza. Lusinan sandera telah dibebaskan, sebagian besar melalui pertukaran tahanan selama gencatan senjata selama seminggu pada November 2023. Mereka harus dibebaskan”.[IT/r]
Comment