0
Thursday 22 February 2024 - 03:43
Zionis Israel - Lebanon:

Bersiap Menghadapi Kegelapan: Jika Pecahnya Perang dengan Lebanon, 60% Penduduk Israel Akan Tetap Tanpa Listrik

Story Code : 1117762
Israel Preparing for Darkness
Israel Preparing for Darkness
Ini adalah salah satu skenario potensial yang digambarkan oleh lembaga penyiaran resmi Zionis “Israel”, Kan, pada Selasa (20/2) malam sebagai “mengerikan”.

Kan menjelaskan bahwa skenario ini berasal dari rekaman rahasia Menteri Kesehatan Zionis “Israel”, Uriel Busso, di mana ia memperingatkan “skenario mengerikan yang belum pernah disaksikan oleh Zionis ‘Israel’.” Dia memperkirakan pemadaman listrik akan berlangsung lama di seluruh wilayah Palestina yang diduduki dan menyuarakan keprihatinan mengenai cara merawat para pemukim yang menggunakan alat bantu pernapasan buatan.

“Ini adalah gambaran yang sangat rinci tentang apa yang bisa terjadi, di Zionis ‘Israel’, jika terjadi perang habis-habisan di front utara, menurut skenario referensi Otoritas Darurat Nasional,” tulis laporan Kan.

Busso dan Direktur Jenderal Kementeriannya, Moshe Bar Siman Tov, menyampaikan presentasi skenario ini secara rinci kepada otoritas lokal di Zionis “Israel”.

“Zionis ‘Israel’ harus bersiap menghadapi pemadaman listrik dan pemadaman listrik di lebih dari 60% 'negara' tersebut, serta pemadaman listrik yang akan berlangsung sekitar 48 jam. Pemadaman listrik lokal bisa berlangsung hingga tiga minggu dalam skenario seperti itu. Mengelola permintaan listrik seperti itu dapat menyebabkan pemadaman listrik selama dua jam antara dua dan tiga kali sehari di setiap 'rumah' di Zionis 'Israel',” tambah stasiun penyiaran resmi Zionis “Israel”.

Menurut laporan Kan, pejabat senior layanan darurat di Zionis ‘Israel’ sangat khawatir mengenai “merawat pasien yang menggunakan ventilator dan mereka yang membutuhkan bantuan pernapasan jika terjadi pemadaman listrik yang meluas dan terus-menerus.”

Laporan tersebut selanjutnya menjelaskan bagaimana Kementerian Kesehatan mempersiapkan diri untuk menangani 35.000 penduduk yang membutuhkan jenis perawatan ini.

“Tugas yang ada di pundak semua organisasi di institusi kesehatan, dana asuransi kesehatan, rumah sakit, dan pasukan evakuasi akan menjadi besar dan tidak ada habisnya,” kata Bar Siman Tov.

Kan menuturkan, Kementerian Kesehatan sudah mulai melakukan pengadaan genset yang akan dibagikan kepada masyarakat pengguna alat bantu pernafasan dan alat bantu pernapasan. Selain itu, Kementerian Kesehatan meminta pihak berwenang untuk mendirikan pusat energi dan oksigen di stasiun-stasiun setempat.[IT/r]
Comment