0
Thursday 22 February 2024 - 03:53
Rusia - AS:

Rusia Bereaksi terhadap Veto AS terhadap Gencatan Senjata di Gaza

Story Code : 1117774
Palestinians pray over the bodies of loved ones killed during Israeli bombardment in southern Gaza Strip
Palestinians pray over the bodies of loved ones killed during Israeli bombardment in southern Gaza Strip
Solusi terhadap konflik Israel-Palestina yang didorong oleh Washington tidak ada, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri

Pada hari Selasa (20/2), Washington memblokir upaya ketiga anggota DK PBB untuk menghentikan pertempuran di Gaza. Resolusi yang dirancang Aljazair, yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, didukung oleh 13 negara dalam 15 negara anggota, termasuk Rusia dan Tiongkok. AS adalah satu-satunya negara yang memilih 'tidak', sementara Inggris abstain.

Amerika “menghalangi seruan gencatan senjata. Itu dia. Ini adalah sikap mereka terhadap masyarakat, bukan terhadap warga negara tertentu, tapi terhadap masyarakat secara umum,” kata Zakharova dalam wawancara dengan Radio Sputnik, Rabu (21/2).

“Solusi [untuk konflik Zionis Israel-Palestina], yang menjadi tujuan Amerika mendorong masyarakat dan wilayah, tidak ada,” tegasnya, tanpa menjelaskan apa yang dia yakini ingin dicapai oleh Washington di Gaza.

Sementara Amerika terus menghalangi gencatan senjata, situasi di Gaza “semakin memburuk,” tambah juru bicara tersebut.

Zakharova juga mengomentari keputusan Washington pada awal Februari yang memberikan sanksi kepada beberapa pemukim Zionis Israel, yang dituduh memicu kekerasan di Tepi Barat yang diduduki.

“Pikirkan saja. Apakah para pemukim ini muncul begitu saja?.. Mereka adalah bagian dari sistem pemerintahan [Zionis Israel], yang sejak awal didukung oleh AS. AS adalah penjamin kesejahteraan masyarakat yang mengembangkan lahan ini,” katanya.

Utusan Washington untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan AS menggunakan hak vetonya pada hari Selasa atas kekhawatiran bahwa resolusi tersebut akan “berdampak negatif” pada perundingan saat ini – yang melibatkan AS, Zionis Israel, Mesir dan Qatar – mengenai pembebasan sandera yang ditahan. oleh kelompok bersenjata Palestina Hamas.

“Menuntut segera gencatan senjata tanpa syarat tanpa kesepakatan yang mengharuskan Hamas melepaskan sandera tidak akan menghasilkan perdamaian yang bertahan lama. Sebaliknya, hal ini bisa memperpanjang pertempuran antara Hamas dan Zionis Israel,” klaim Thomas-Greenfield.

Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan ke negara tersebut, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menangkap 253 lainnya. Kelompok ini masih menyandera 134 orang.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, 29.195 orang tewas dan 69.170 lainnya luka-luka akibat serangan udara dan serangan darat IDF.[IT/r]
Comment