0
Monday 26 February 2024 - 03:27
Irak - AS:

Perlawanan Irak Mengancam AS: Konfrontasi Bersenjata, Bukan Negosiasi

Story Code : 1118540
Perlawanan Irak Mengancam AS: Konfrontasi Bersenjata, Bukan Negosiasi
Kelompok Perlawanan Irak memulai serangkaian operasi pada bulan Oktober lalu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina dan perlawanan mereka di Gaza, yang terus menghadapi kekerasan.

Kelompok tersebut menegaskan kembali bahwa serangan terhadap pangkalan AS di Suriah dan Irak, serta terhadap situs Zionis Israel, akan terus berlanjut hingga konflik di Gaza berakhir.

Al-Kaabi menekankan bahwa Perlawanan Islam di Irak telah memutuskan untuk tetap “Islami, Irak, dan Tahan,” mengakui konsekuensinya dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Dia menegaskan kembali komitmen mereka untuk membebaskan Irak dari kehadiran AS dan mendukung Palestina dengan menargetkan pendudukan Zionis Israel.

Meskipun pemerintah Irak telah mengumumkan pembicaraan dengan AS mengenai penarikan koalisi, al-Kaabi yakin bahwa negosiasi tidak akan membuat AS meninggalkan Irak, karena AS hanya merespons dengan kekerasan dan konfrontasi bersenjata.

Agresi AS baru-baru ini di Irak termasuk pembunuhan pemimpin terkemuka Kataib Hizbullah Irak, Abu Baqer Al-Saadi, yang memicu kecaman dari juru bicara Angkatan Bersenjata Irak, Brigadir Yahya Rasul, yang menuduh AS mengancam perdamaian sipil dan melanggar kedaulatan Irak.

“Angkatan bersenjata kami tidak punya pilihan selain memenuhi tugas konstitusional mereka untuk menjaga keamanan Irak dan wilayah Irak dari segala ancaman,” tegas Rasool.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan bahwa koalisi militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat, yang dibentuk dengan dalih memerangi kelompok teroris ISIS, secara bertahap akan mengurangi kehadirannya di Irak.

Menurut PM, “Tujuan utama penghentian misi koalisi militer pimpinan AS adalah untuk menghilangkan semua kemungkinan dalih untuk menyerang para penasihatnya.”

Dalam konteks terkait, dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada bulan Januari, al-Sudani menyerukan kerangka waktu tertentu untuk penarikan koalisi internasional pimpinan AS dari Irak, dan menekankan perlunya kesepakatan cepat untuk mencegah serangan lebih lanjut.

“Mari kita sepakati jangka waktu yang sejujurnya cepat, agar tidak berkepanjangan dan penyerangan terus terjadi,” tegasnya.[IT/r]
 
Comment