Mantan Jenderal Israel: 'Kekacauan Total' IOF di tengah Gaza Terungkap, Tidak Dilaporkan

Keadaan kacau ini terutama berkaitan dengan ketersediaan peralatan perang dan layanan logistik yang diperlukan untuk perang.

Yitzhak Brik mengungkapkan dalam sebuah wawancara untuk Maariv Israel pada hari Sabtu (24/2)  bahwa gangguan tersebut terutama berkaitan dengan ketersediaan peralatan perang dan layanan logistik yang diperlukan untuk perang.

Brik mengungkapkan bahwa ada "kekacauan total peralatan, logistik, makanan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk bergerak maju tidak berfungsi," karena IOF mempercayakan perusahaan swasta.

Dia merinci bagaimana ada "lusinan" tank Zionis Israel di Gaza yang perlu diperbaiki dan bahwa dia berusaha memperingatkan Benjamin Netanyahu, namun sia-sia, karena anggota kabinetnya menolak untuk "mendengar kebenaran" dan menjauhkan Brik.

Dia ingat pernah berbicara dengan Netanyahu dan memperingatkannya bahwa IOF belum siap untuk terlibat dalam perang penuh karena ada pasukan yang tidak berlatih selama bertahun-tahun, serta kekurangan pasokan yang ekstrem.

Menurut Maariv, invasi darat Zionis Israel ke Gaza, yang awalnya sangat buruk, ditunda karena para pemimpin khawatir bahwa Perlawanan Palestina "telah siap menghadapi skenario ini."

IOF telah menderita kerugian besar dalam pertempuran mereka melawan faksi Perlawanan Palestina di Gaza, dengan salah satu tentara mereka baru-baru ini terbunuh pada hari Sabtu, yang diidentifikasi sebagai Sersan Staf Narya Belete dari Brigade Givati.

Dengan pengumuman terbaru, jumlah pasukan pendudukan Zionis Israel yang terbunuh sejak dimulainya perang di Gaza sekarang mencapai 578 orang, termasuk 239 orang dalam invasi darat yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, menurut militer Zionis Israel. Namun rekaman operasi tingkat atas yang dipublikasikan oleh media militer faksi Perlawanan Palestina menunjukkan bahwa kerugian yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada yang diumumkan secara resmi.[IT/r]