Haniyeh: Hamas Tunjukkan Fleksibilitas Tapi Tetap Siap Melanjutkan Perang

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi di ibu kota Lebanon, Beirut, Haniyeh menegaskan bahwa dalam hal negosiasi, Hamas menunjukkan fleksibilitas, meskipun kelompok perlawanan menyatakan bahwa mereka akan terus berperang.

Dia membahas kemungkinan invasi Zionis Israel ke Rafah dan menyatakan harapan bahwa upaya internasional akan menahan ambisi Zionis untuk melakukan tindakan tersebut.

“Penjajah dan mitranya, Amerika Serikat, tidak akan mampu mencapai apa yang tidak mereka capai melalui intrik politik melalui intrik politik. Dunia, khususnya negara-negara Arab, harus menahan musuh dan menolak membiarkan mereka menyerang kota Rafah.”

Dia meminta warga Palestina di Al-Quds (Yerusalem) dan Tepi Barat yang diduduki untuk melakukan barikade di Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadhan.

Pemimpin Hamas menyerukan “gerakan luas dan internasional untuk mematahkan pengepungan Masjid al-Aqsa.”

Haniyeh juga meminta Poros Perlawanan serta negara-negara Arab, untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap warga Palestina di Gaza.

“Adalah tugas negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil inisiatif untuk mematahkan konspirasi kelaparan di Gaza,” kata Haniyeh, mengacu pada kebijakan Zionis Israel yang sengaja membuat rakyat Palestina kelaparan di Gaza.

Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh berpidato di lembaga Beirut melalui konferensi video https://t.co/JeHOK5d7Fj
— Tekan TV 🔻 (@PressTV) 28 Februari 2024 [IT/r]