Komentar Austin di Gaza Menunjukkan bahwa 'Israel' Masih Jauh dari 'Menghilangkan' Hamas

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ditanya pada hari Jumat (1/3) tentang jumlah wanita dan anak-anak yang dibunuh oleh Zionis “Israel” sejak perang di Gaza dimulai.

Meskipun dia menjawab dengan "lebih dari 25.000", Pentagon kemudian segera menyatakan bahwa jumlah ini tidak dapat "diverifikasi secara independen", dan mengklaim bahwa Austin mengacu pada jumlah total korban.

Namun, menurut koresponden Sky News Mark Stone, penyebutan Austin mengenai angka-angka yang sesuai dengan angka yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza sangatlah penting karena hal ini menambah tekanan pada pendudukan Zionis Israel dan menghilangkan keraguan yang coba dilontarkan oleh pemerintahan saat ini terhadap pendudukan Zionis Israel. 

Pemerintahan saat ini, seperti Zionis “Israel” dan banyak negara Barat, telah menyatakan bahwa mempercayai data Kementerian Kesehatan Gaza adalah sebuah kesalahan karena Perlawanan Palestina, Hamas, yang mengelolanya.

Penting untuk dicatat bahwa karena kehancuran yang disebabkan oleh genosida Zionis Israel di Jalur Gaza, beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan, sementara pendudukan Zionis Israel menghalangi kedatangan ambulans dan tim pertahanan sipil untuk memberikan bantuan mendesak, yang mana faktanya, mencerminkan bahwa jumlah korban mungkin jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan.

Peningkatan yang mengkhawatirkan ini menjadikan total korban agresi Zionis Israel mencapai 30.228 orang yang mati syahid dan 71.377 orang terluka sejak tanggal 7 Oktober tahun lalu, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.

Menurut Stone, Hamas diyakini memiliki hampir 30.000 pejuang sebelum perang dimulai, yang berarti bahwa pendudukan “sangat dekat” untuk mencapai tujuannya menghancurkan kelompok Perlawanan Palestina.

Yang lebih penting lagi, hal ini menunjukkan bahwa data dari Kementerian Kesehatan, yang telah dilemahkan selama berbulan-bulan oleh pemerintah AS, kini digunakan oleh pihak yang mendukung perang untuk mengakui betapa kejamnya pendudukan Zionis Israel.

Ada juga perselisihan mengenai apakah Amerika telah kehilangan kekuasaan atas Zionis “Israel” atau hanya tidak mau mengambil kendali.

Meskipun para pejabat Biden telah berulang kali mengatakan bahwa mereka menganjurkan Zionis Israel untuk menahan diri, namun pengekangan seperti itu tidak terlihat.[IT/r]