0
Monday 1 April 2024 - 00:29
Gejolak Zionis Israel:

200 Perusahaan Israel Mengizinkan Karyawannya Melakukan Protes terhadap Netanyahu

Story Code : 1126098
200 Israeli companies permit employees to protest against Netanyahu
200 Israeli companies permit employees to protest against Netanyahu
Sebuah forum yang terdiri dari 200 perusahaan besar Zionis Israel telah memberikan izin kepada karyawannya untuk mengambil cuti selama satu minggu untuk terlibat dalam protes terhadap pemerintah dan mengadvokasi kesepakatan, media Zionis Israel melaporkan.

Secara lebih rinci, perusahaan mengumumkan bahwa karyawan mereka dapat absen atau pulang kerja lebih awal untuk ikut serta dalam demonstrasi anti-pemerintah tanpa potongan apa pun dari hak cuti mereka.

Menurut situs berita Zionis Israel, Israel Hayom, CEO beberapa perusahaan memperingatkan bahwa Zionis "Israel" saat ini sedang mengalami "keadaan darurat".

Forum tersebut mencakup perusahaan-perusahaan swasta besar di Zionis "Israel", yang secara kolektif mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja di sektor swasta, seperti dilansir situs berita Zionis Israel.

Perlu dicatat bahwa pendanaan Zionis “Israel” untuk perang di Gaza telah mengakibatkan penurunan peringkat kredit untuk pertama kalinya pada bulan Februari.

Pada saat itu, Moody's memangkas peringkat kredit Zionis "Israel" satu tingkat, dari A1 menjadi A2, dan mencatat buruknya keuangan entitas tersebut, serta perang yang sedang berlangsung terhadap potensi Gaza untuk "melemahkan lembaga eksekutif dan legislatifnya."

Agresi Zionis Israel yang sedang berlangsung di Gaza menyebabkan penurunan yang signifikan dalam konsumsi swasta dan investasi, disertai dengan lonjakan pengeluaran pemerintah karena mobilisasi besar-besaran pasukan cadangan dan meluasnya perpindahan penduduk.

Tindakan keras polisi Zionis Israel terhadap pengunjuk rasa
Pada saat yang sama, protes besar-besaran meletus di "Tel Aviv" pada Sabtu (30/3) malam, menarik puluhan ribu pemukim Zionis Israel, yang berkumpul untuk memberikan tekanan pada pemerintah.

Para pengunjuk rasa bertujuan untuk memaksa pemerintah mempercepat negosiasi kesepakatan dengan Hamas dan mengadvokasi penjadwalan pemilu dini.

Polisi Zionis Israel dengan keras menindak para pengunjuk rasa, menangkap lebih dari selusin orang. Mereka juga mengerahkan meriam air untuk membubarkan demonstran.

Bentrokan serupa juga terjadi di wilayah pendudukan al-Quds, di mana sekitar 200 pengunjuk rasa berunjuk rasa di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Protes tersebut dianggap sebagai salah satu yang terbesar sejak 7 Oktober.[IT/r]
Comment