Iran: Seandainya PBB Mengutuk Israel, Tidak Perlu Ada Pembalasan 

Tehran mengancam akan membalas dengan cara yang sama atas pemboman mematikan di konsulatnya di Damaskus

Serangan udara tanggal 1 April menewaskan tujuh perwira Iran, termasuk dua jenderal Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC). Zionis Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

“Seandainya Dewan Keamanan PBB mengutuk tindakan agresi tercela rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus dan kemudian mengadili para pelakunya, maka keharusan bagi Iran untuk menghukum rezim jahat ini mungkin bisa dihindarkan,” misi tersebut diposting di X (sebelumnya Twitter).

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Zionis Israel “harus dan akan dihukum” atas perbuatannya. Intelijen Israel dan AS telah memicu spekulasi bahwa kemungkinan pembalasan dapat mencakup apa pun, mulai dari serangan pesawat tak berawak hingga serangan rudal balistik.

Zionis Israel telah bersiap menghadapi respons selama lebih dari seminggu, dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membatalkan semua cuti dan mulai memalsukan sinyal GPS.

Laporan pada hari Rabu (10/4), sumber yang terkait dengan pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya berbicara tentang serangan Iran yang akan terjadi dalam waktu 24-48 jam, setelah berakhirnya bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Minyak berjangka Brent telah naik di atas $90 per barel sebagai antisipasi.

Media yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa Israel telah bersiap untuk menyerang fasilitas program nuklir Iran jika terjadi serangan rudal. Pemerintah AS telah menyatakan akan mendukung Yerusalem Barat melawan Tehran, namun klaim anonim bahwa jet-jet Amerika akan bergabung dalam serangan Israel belum dikonfirmasi secara resmi.[IT/r]