0
Sunday 14 April 2024 - 03:28
Arab Teluk - AS:

Negara-negara Teluk Persia Mengatakan kepada AS bahwa Tidak Akan Mengizinkan Pangkalan Mereka Digunakan untuk Serangan Anti-Iran

Story Code : 1128409
US Air Force KC-135 Stratotankers sit on the ramp of the 379th Air Expeditionary Wing at Al Udeid Air Base, Qatar
US Air Force KC-135 Stratotankers sit on the ramp of the 379th Air Expeditionary Wing at Al Udeid Air Base, Qatar
Situs berita yang berbasis di Inggris, Middle East Eye, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman dan Kuwait telah meminta AS untuk tidak menggunakan pangkalan militer Amerika di wilayah mereka untuk melakukan serangan sebagai tanggapan terhadap potensi serangan Iran terhadap Zionis Israel.

“Sekutu AS di Teluk Persia bekerja lembur untuk menutup jalur yang dapat menghubungkan mereka dengan pembalasan AS terhadap Tehran… dari pangkalan di dalam kerajaan mereka,” kata seorang pejabat senior AS kepada MEE yang tidak mau disebutkan namanya.

Negara-negara Teluk Persia dilaporkan telah mengajukan pertanyaan tentang rincian rumit dari perjanjian pangkalan yang mengizinkan puluhan ribu tentara Amerika ditempatkan di semenanjung yang kaya minyak itu.

Mereka juga berupaya mencegah pesawat tempur AS terbang di atas wilayah udara mereka jika Washington melakukan serangan balasan terhadap Tehran untuk mendukung Zionis Israel menyusul serangan mematikan rezim tersebut terhadap konsulat Iran di Suriah pada awal bulan ini.

Keengganan negara-negara Teluk Persia terjadi ketika pemerintahan Presiden AS Joe Biden bersiap menghadapi potensi serangan Iran terhadap entitas ilegal tersebut, dan para pejabat Amerika saat ini dan mantan pejabat menekankan bahwa serangan balasan akan segera terjadi.

Pada tanggal 1 April, pesawat tempur Zionis Israel mengebom konsulat Iran di Damaskus, yang terletak di sebelah gedung kedutaan di distrik Mezzeh di Damaskus.

Agresi tersebut menewaskan dua personel militer senior Iran yang sedang menjalankan misi penasehatan ke Suriah serta lima perwira pendamping mereka.

Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, komandan Pasukan Quds IRGC, dan wakilnya Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi termasuk di antara tujuh korban serangan teroris tersebut.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei telah bersumpah bahwa Iran akan “menghukum” Zionis Israel dan membuat rezim jahat tersebut “menyesali” kejahatannya dalam membunuh penasihat militer negara tersebut di Suriah.[IT/r]
Comment