0
Sunday 14 April 2024 - 03:30
Palestina vs Zionis Israel:

Pemimpin Hamas: Perang Enam Bulan 'Akan Segera Menghancurkan Zionis', Babak Final Belum Dimulai

Story Code : 1128410
Khaled Meshaal, head of the Palestinian Hamas resistance movement’s political office in the diaspora.
Khaled Meshaal, head of the Palestinian Hamas resistance movement’s political office in the diaspora.
Meshaal menyampaikan pernyataan tersebut pada sebuah acara di ibu kota Qatar, Doha, untuk mengenang anggota keluarga pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas dalam serangan udara Zionis Israel terhadap kamp pengungsi al-Shati di Jalur Gaza utara pada hari Rabu (10/4).

“Ini bukanlah babak final,” kata Meshaal, mengacu pada perlawanan Palestina yang sedang berlangsung terhadap serangan gencar Zionis Israel. “Ini adalah babak penting dalam perjalanan pembebasan Palestina dan mengalahkan proyek Zionis.”

Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou mengatakan Zionis Israel telah melanggar semua prinsip kemanusiaan dan hukum internasional.

“Rezim pendudukan Zionis mengintensifkan genosida terhadap warga Palestina selama liburan Idul Fitri. Ratusan orang terbunuh ketika kendaraan sipil, pasar yang ramai dan rumah-rumah penduduk dibom oleh pasukan pendudukan tanpa mengindahkan sentimen keagamaan umat Islam dan menghormati ritual mereka,” kata Qanou kepada televisi al-Mayadeen Lebanon.

“Penjajah kriminal tidak menghormati bulan suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri, dan malah meningkatkan pembantaian warga sipil. Mereka melakukan lebih banyak kejahatan dengan melanggar semua peraturan internasional dan kemanusiaan.”

Pejabat Hamas tersebut meminta negara-negara Muslim dan Arab serta masyarakat yang mencintai kebebasan di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dengan melakukan demonstrasi dan memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan perang genosida di Gaza.

Qanou juga memberi hormat kepada seluruh kelompok perlawanan yang telah mendukung ketabahan bangsa Palestina di berbagai bidang selama beberapa bulan terakhir, seraya menekankan bahwa rakyat Palestina mempunyai hak untuk membela diri dan menentukan nasib sendiri.

Israel mengobarkan perang berdarah di Gaza pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan Operasi Badai al-Aqsa di wilayah pendudukan sebagai pembalasan atas kejahatan gencarnya rezim Tel Aviv terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Sejak dimulainya agresi, rezim Tel Aviv telah membunuh sedikitnya 33.634 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, menghancurkan rumah sakit dan membuat setengah dari 2,4 juta penduduknya mengungsi.

Zionis Israel juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah pesisir tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.[IT/r]
Comment