0
Tuesday 16 April 2024 - 02:45
Gejolak Zionis Israel:

Israel Mengerahkan Lebih Banyak Pasukan Cadangan

Story Code : 1128874
Israeli troops at the Gaza border
Israeli troops at the Gaza border
Dua brigade tambahan dipanggil untuk berperang di Gaza, kata militer

Diperlukan lebih banyak pasukan cadangan di garis depan “untuk membela Negara Zionis Israel dan menjamin keamanan warganya,” kata Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman tersebut muncul seminggu setelah Zionis Israel menarik sebagian besar pasukan daratnya keluar dari daerah kantong Palestina, yang digambarkan oleh para pemimpin militer sebagai persiapan untuk misi di kota Rafah.

Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan dari mitra koalisinya untuk mengirim pasukan darat ke kota di perbatasan Mesir, di mana sekitar 1,3 juta warga Palestina diperkirakan tinggal di sana. AS, pemasok utama bantuan militer ke Zionis Israel, telah menyatakan kekhawatirannya bahwa operasi di Rafah akan menimbulkan banyak korban sipil.

Anggota pemerintah Zionis Israel, termasuk Netanyahu, berpendapat bahwa negara Yahudi tidak dapat mencapai tujuan utamanya untuk mengalahkan kelompok militan Palestina Hamas tanpa memasuki Rafah.

Pengumuman pada hari Minggu (14/4) ini muncul setelah bantuan Barat membantu pasukan Zionis Israel mengusir serangan drone dan rudal Iran. Tehran melancarkan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan udara terhadap konsulatnya di Damaskus pada tanggal 1 April, yang dituding dilakukan oleh Israel. IDF mengklaim bahwa bersama dengan mitranya, mereka telah menghentikan sekitar 99% proyektil Iran.

Mengomentari serangan Iran, Juru Bicara IDF Daniel Hagari menekankan bahwa militer Zionis Israel “tidak melupakan” tujuannya di Gaza. “Hamas dan Iran ingin mengobarkan Timur Tengah dan memperluas kawasan,” klaimnya.

Permusuhan yang sedang berlangsung di Gaza dipicu oleh serangan Hamas ke Zionis Israel selatan pada bulan Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan puluhan orang disandera. Lebih dari 33.000 warga Palestina telah terbunuh di tengah pembalasan Zionis Israel, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan setempat.[IT/r]
Comment