0
Thursday 25 April 2024 - 14:28
Palestina vs Zionis Israel:

Faksi Perlawanan Palestina: Bersiap untuk Skenario Invasi Rafah

Story Code : 1130995
A Palestinian spokesperson for Palestinian Resistance Joint Operations Room
A Palestinian spokesperson for Palestinian Resistance Joint Operations Room
Faksi-faksi Palestina mengeluarkan pernyataan bersama yang memperingatkan terhadap invasi Israel ke Rafah.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (24/4), faksi-faksi tersebut menekankan bahwa mereka “tidak akan tinggal diam,” karena “semua opsi (untuk eskalasi) ada di meja,” dan memperingatkan akan konsekuensi bencana dan kemanusiaan dari setiap agresi darat di Rafah, yang menampung lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina.

Faksi-faksi Palestina menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan pemerintah Barat bertanggung jawab penuh atas setiap invasi Israel ke Rafah, karena dukungan Barat terhadap Zionis “Israel” terus berlanjut meskipun pendudukan Israel melanggar berbagai konvensi dan hukum internasional.

Dalam konteks yang sama, faksi-faksi tersebut meminta massa Palestina di kota-kota Tepi Barat untuk “bangkit” sebagai protes terhadap ancaman Israel untuk menyerang Rafah.

“Kami menyerukan kepada rakyat kami untuk mengubah Tepi Barat menjadi bola api di hadapan pemukim dan tentara Zionis Israel,” desak pernyataan itu.

Lebih lanjut, faksi-faksi Palestina menegaskan bahwa perang genosida Zionis Israel tidak akan mengembalikan kekuatan militer pendudukan yang kalah.

Mereka juga memperingatkan adanya “eskalasi dan ledakan menyeluruh yang akan mempengaruhi kawasan dan mengancam keamanan nasional, khususnya keamanan nasional Mesir,” jika terjadi invasi ke Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Mengenai masalah yang sama, Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas, menegaskan bahwa "sikap Washington [terkait masalah ini] menipu" dan bahwa orang-orang Palestina "tidak jatuh ke dalam perangkap" tindakan polisi baik Amerika dan Zionis Israel. .

Haniyeh menekankan, dalam sebuah wawancara untuk Anadolu Agency Turki pada tanggal 21 April, bahwa “jika musuh memutuskan untuk pergi ke Rafah, rakyat kami tidak akan mengibarkan bendera putih, dan perlawanan siap untuk mempertahankan diri.”[IT/r]
Comment