0
Tuesday 21 May 2024 - 01:52
Imam dan Umat:

Ayatollah Khamenei Mengungkapkan Kesedihan Mendalam atas Kesyahidan Raisi dan Para Sahabatnya

Story Code : 1136431
Leader of the Islamic Revolution Ayatollah Seyyed Ali Khamenei (L) and President Ebrahim Raeisi
Leader of the Islamic Revolution Ayatollah Seyyed Ali Khamenei (L) and President Ebrahim Raeisi
Dalam pesannya pada hari Senin (20/5), Pemimpin mengumumkan lima hari berkabung nasional.

Ayatollah Khamenei mengatakan dia menerima berita pahit tentang kesyahidan presiden yang populer, kompeten dan pekerja keras serta para sahabatnya dengan sangat sedih.

Imam Khamenei mencatat bahwa insiden tragis itu terjadi ketika Raisi dan timnya berusaha melayani rakyat Iran.

Seluruh masa tanggung jawab pria yang mulia dan berbakti ini, baik pada masa jabatan presiden yang pendek maupun sebelumnya, sepenuhnya dihabiskan dalam upaya tanpa henti untuk mengabdi kepada rakyat, negara, dan Islam, tegasnya.

“Raisi yang terhormat tidak mengenal lelah,” kata Ayatollah Khamenei, seraya menambahkan bahwa bangsa Iran kehilangan seorang hamba yang tulus dan berharga dalam insiden tragis ini.

Ia juga mencatat bahwa Presiden Raisi lebih mengutamakan kepuasan rakyat, yang berarti kepuasan Tuhan, dibandingkan hal lainnya.

Oleh karena itu, rasa tidak berterima kasih dan cemoohan dari beberapa orang yang berkeinginan buruk tidak menghalanginya untuk bekerja siang dan malam untuk mencapai kemajuan dan memperbaiki situasi, kata Ayatollah Khamenei.

Imam mencatat bahwa tokoh-tokoh terkemuka termasuk Imam Sholat Jumat kota Tabriz Sayyid Mohammad Ali Al-e Hashem, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan Gubernur Azarbaijan Timur Malek Rahmati serta para kru juga kehilangan nyawa dalam insiden menyedihkan ini.

Menurut Pasal 131 Konstitusi, Wakil Presiden Mohammad Mokhber mengambil alih kekuasaan eksekutif, kata Pemimpin.

Ayatollah Khamenei mendesak Mokhber untuk mengatur pemilihan presiden baru dalam waktu maksimal 50 hari bekerja sama dengan dua kepala dari tiga cabang pemerintahan.

Presiden Iran, menteri luar negeri dan delegasi pendampingnya kehilangan nyawa setelah helikopter yang membawa mereka jatuh di provinsi barat laut Azarbaijan Timur karena kondisi cuaca buruk pada hari Minggu. Mayat mereka ditemukan pada hari Senin (20/5) setelah operasi pencarian ekstensif sepanjang malam.[IT/r]
Comment