0
Wednesday 22 May 2024 - 04:16
AS dan Normalisasi Israel - Saudi Arabia:

Utusan AS Menghubungkan Normalisasi Hubungan Israel-Saudi dengan Ketenangan Gaza

Story Code : 1136653
US envoy to occupied Al-Quds Jack Lew
US envoy to occupied Al-Quds Jack Lew
Pada hari Senin, AS menggambarkan pakta pertahanan bilateral dengan Arab Saudi sebagai perjanjian yang “hampir final.”

“Saya pikir, harus ada masa tenang di Gaza, dan harus ada pembicaraan tentang bagaimana Anda menangani pertanyaan tentang masa depan pemerintahan Palestina,” kata Duta Besar Jack Lew.

“Pandangan saya adalah bahwa manfaat strategis layak untuk diambil risikonya. Tapi itu adalah keputusan yang harus diambil oleh pemerintah dan rakyat Utusan AS menghubungkan normalisasi hubungan Israel-Saudi dengan ketenangan Gaza. 

Pada hari Senin, AS menggambarkan pakta pertahanan bilateral dengan Arab Saudi sebagai perjanjian yang “hampir final.”

Memformalkan hubungan Israel-Saudi sebagai bagian dari perjanjian trilateral yang sedang berkembang dengan Washington akan memerlukan deeskalasi perang di Gaza dan dialog mengenai pemerintahan Palestina di masa depan, kata utusan AS untuk wilayah pendudukan Al-Quds pada hari Selasa (21/5).

“Saya pikir, harus ada masa tenang di Gaza, dan harus ada pembicaraan tentang bagaimana Anda menangani pertanyaan tentang masa depan pemerintahan Palestina,” kata Duta Besar Jack Lew.

“Pandangan saya adalah bahwa manfaat strategis layak untuk diambil risikonya. Tapi itu adalah keputusan yang harus diambil oleh pemerintah dan rakyat Zionis Israel,” katanya pada konferensi yang diselenggarakan oleh Israel. Lembaga pemikir Institut Demokrasi Zionis Israel (IDI).

Pada hari Senin, AS menggambarkan pakta pertahanan bilateral dengan Arab Saudi sebagai perjanjian yang “hampir final.” Setelah selesai, perjanjian ini akan menjadi bagian dari kesepakatan lebih luas yang ditawarkan kepada Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu, yang mendorongnya untuk mempertimbangkan membuat konsesi guna mengamankan hubungan normalisasi dengan Riyadh.

Netanyahu telah lama menganjurkan pencapaian diplomasi semacam itu. Namun, tujuh bulan setelah perang di Gaza, gencatan senjata masih sulit dicapai, dan dia yakin masih terlalu dini untuk membahas pemerintahan Palestina di masa depan.

Berbicara pada acara IDI secara terpisah, Presiden Zionis Israel Isaac Herzog, yang perannya sebagian besar hanya bersifat seremonial, berpendapat bahwa menjalin hubungan bilateral dengan Arab Saudi akan melemahkan perlawanan Palestina, yang menurutnya didukung oleh Iran.

“Saya sangat berharap kemungkinan ini dipertimbangkan secara serius, seiring dengan upaya kerajaan jahat pada 7 Oktober untuk menghancurkan peluang normalisasi,” kata Herzog.

“Perjuangan kita, pada akhirnya, bukan hanya perjuangan melawan Hamas. Ini adalah pertempuran yang lebih luas, strategis, global, dan bersejarah, dan kita harus melakukan segalanya untuk mengintegrasikannya ke dalam visi besar normalisasi.”[IT/r]
 
Comment