0
Saturday 25 May 2024 - 20:31

RI Kantongi Pendanaan Proyek Air Hampir Rp3 Triliun di World Water Forum ke-10

Story Code : 1137499
RI Kantongi Pendanaan Proyek Air Hampir Rp3 Triliun di World Water Forum ke-10
Penandatanganan nota kesepahaman terlaksana setelah High Level Panel di Ruang Nusantara 2, Bali International Convention Center (BICC), Selasa (21/5/2024). "Ini adalah dua hasil nyata sejak penyelenggaraan WWF ke-10. Selain itu, akan ada perjanjian lain dari forum ini," ucap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI sekaligus Ketua Harian Panitia Nasional WWF ke-10, Basuki Hadimuljono.

SPAM Regional Karian-Serpong termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan kapasitas 4.600 liter/detik. Nilai investasi proyek ini mencapai Rp2,4 triliun. SPAM diharapkan dapat menyediakan air minum untuk 1,84 juta orang di DKI Jakarta dan Banten, khususnya Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Dengan ditandatanganinya perjanjian pendanaan ini, saya optimis proyek ini akan segera selesai," tutur Basuki.

Perjanjian pendanaan SPAM Regional Karian-Serpong diteken oleh Country Manager of the International Finance Corporation (IFC) Euan Marshall, Principal Investment Specialist Asian Development Bank (ADB) Yuichiro Yoi, Direktur Jenderal Departemen Keuangan Tenaga dan Energi Korea Exim Jae-Sun Shim, Managing Director Development Bank of Singapore Kunardy Darma Lie, dan Presiden Direktur PT Karian Water Service Kyeong Yun Jeong.

Kemudian, MoU pembangunan pabrik pemurnian air Net-Zero di IKN ditandatangani oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dan Han Seong Yong, Vice President Korea Water Resources Corporation —perusahaan milik negara Korea Selatan.

Mengutip situs Korea Water, perusahaan tersebut akan membangun fasilitas pemurnian air yang dapat memasok 30.000 meter kubik air per hari untuk keperluan rumah tangga di IKN. Korea Water bakal menyediakan pasokan air keran bersih untuk sekitar 200.000 warga di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Pendanaan proyek Net-Zero di IKN terealisasi di bawah perjanjian kerja sama Official Development Assistance (ODA) Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan dengan total investasi 28,5 miliar Won atau setara Rp344,4 miliar. Proses konstruksi dijadwalkan akan dimulai tahun ini.

Pabrik ini akan menjadi pabrik pemurnian air Net-Zero pertama di Indonesia yang tidak memancarkan karbon karena dilengkapi fasilitas energi ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya. Selain itu, pembentukan sistem operasi pabrik pemurnian air dengan kecerdasan buatan (AI), yakni teknologi air super-gap dari Korea Water, diharapkan dapat meningkatkan kualitas air keran.

"Kami akan berkontribusi pada keberhasilan pelaksanaan proyek air baru Indonesia dan mengamankan kepemimpinan Korea di sektor air melalui kerja sama yang erat antara kedua negara,” kata Yoon Seok-dae, Presiden Korea Water Resources Corporation, dalam keterangan resmi.

Saat ini, Kementerian PUPR telah membangun proyek SPAM dengan kapasitas 300 liter per detik di IKN. Infrastruktur tersebut direncanakan beroperasi pada Juli 2024. "Dua perjanjian ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia selalu mencoba menciptakan pendanaan yang inovatif," pungkas Basuki.
Comment