Tank Israel Dilaporkan Mencapai Pusat Rafah

Kendaraan lapis baja itu terlihat di dekat masjid Al Awda, kata para saksi kepada Reuters

Kendaraan lapis baja tersebut terlihat di dekat masjid Al Awda, sebuah landmark kota, lapor Reuters, mengutip keterangan saksi.

Tindakan IDF di Rafah telah menuai kecaman luas setelah serangan udara di lingkungan kota Tel Al-Sultan menewaskan sedikitnya 45 pengungsi Palestina pada hari Minggu. Zionis Israel awalnya mengatakan serangan itu merupakan serangan presisi yang dimaksudkan untuk membunuh pejabat senior kelompok militan Hamas. Namun, mereka kemudian menyalahkan “kesalahan tragis” dalam proses penargetan yang menyebabkan kematian massal warga sipil.

Semalam, lebih banyak serangan menghantam kota itu, kata warga kepada Reuters. Rafah telah menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi dari seluruh Gaza sejak Oktober lalu, ketika serangan mematikan Hamas ke Israel selatan memicu pembalasan dari militer negara tersebut.

Pemerintah Zionis Israel mengklaim bahwa operasi darat di daerah tersebut diperlukan untuk melenyapkan Hamas. Mereka tetap melanjutkan rencananya meskipun ada kekhawatiran internasional yang luas, termasuk sekutu utamanya Amerika, bahwa serangan itu akan mengakibatkan korban sipil dalam jumlah besar.

Operasi tersebut terus berlanjut meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan pada hari Jumat (24/5) agar Zionis Israel menghentikan aktivitasnya di Rafah. Badan peradilan PBB menolak klaim Zionis Israel bahwa mereka mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi kerugian terhadap warga sipil dan menganggapnya “tidak meyakinkan.”

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 36.000 orang telah terbunuh di daerah kantong Palestina akibat serangan Zionis Israel. Serangan Hamas pada bulan Oktober mengakibatkan sekitar 1.200 kematian, sementara lebih dari 250 orang ditangkap sebagai sandera, menurut penghitungan Zionis Israel.[IT/r]