0
Sunday 9 June 2024 - 23:30
AS - Zionis Israel:

NYT: Pasukan AS Membantu "Israel" Mengambil 4 Tawanan di Gaza

Story Code : 1140673
Palestinians wounded in the Israeli bombardment of the Gaza Strip are treated at Al-Aqsa Hospital in Deir el-Balah
Palestinians wounded in the Israeli bombardment of the Gaza Strip are treated at Al-Aqsa Hospital in Deir el-Balah
Sumber-sumber Zionis Israel dan AS mengatakan kepada The New York Times bahwa AS memberikan informasi intelijen mengenai tawanan Zionis Israel yang diambil dari Gaza pada hari Sabtu (8/6).

Pasukan pendudukan Zionis Israel sebelumnya mengumumkan bahwa mereka mengambil empat tawanan hidup dari kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza.

Dilaporkan, pejuang Perlawanan yang menjaga para tawanan bentrok dengan pasukan Zionis Israel yang menyerang kamp tersebut, yang menyebabkan kematian seorang petugas pendudukan dari unit Yamam.

Pasukan pendudukan Zionis Israel pada hari Sabtu melancarkan sejumlah serangan udara di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, yang menyebabkan kematian sedikitnya 210 warga Palestina dan melukai 400 orang.

Sebuah tim ahli Amerika yang ditempatkan di wilayah pendudukan Zionis Israel mendukung militer Zionis Israel dalam mengambil empat tawanan dengan memberikan informasi dan dukungan logistik lainnya, menurut seorang pejabat Amerika, yang berbicara secara anonim untuk membahas operasi rumit tersebut.

Seorang pejabat senior Zionis Israel mengatakan kepada NYT bahwa AS dan Inggris telah berada di Zionis “Israel” selama perang di Gaza, membantu intelijen Zionis Israel dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang para tawanan, beberapa di antaranya adalah warga negara kedua negara.

Dua sumber resmi Zionis Israel mengutip bahwa perwira militer AS memberikan informasi kepada pendudukan mengenai para tawanan yang diambil pada hari Sabtu.

Pentagon dan CIA telah berbagi informasi intelijen dari penerbangan drone di Gaza, penyadapan komunikasi, dan sumber-sumber lain mengenai kemungkinan keberadaan para tawanan. AS dan Inggris telah mampu memberikan informasi intelijen dari udara dan dunia maya yang tidak dapat diperoleh Israel sendiri, menurut seorang pejabat Zionis Israel.

Menyusul serangan Zionis “Israel” terhadap kamp pengungsi Nuseirat pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya 210 warga Palestina, Presiden AS Joe Biden tidak hanya tidak mengutuk agresi tersebut tetapi sebaliknya, merayakan kembalinya 4 tawanan Israel selama serangan tersebut.

Memberikan ucapan selamat kepada keluarga Zionis Israel atas pembebasan para tawanan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, Biden menyatakan bahwa AS "tidak akan berhenti bekerja sampai semua sandera pulang dan gencatan senjata tercapai. Hal ini penting untuk dilakukan."

Video-video memilukan dibagikan di media sosial yang menggambarkan puluhan syuhada, termasuk anak-anak, yang terbunuh akibat pemboman tanpa pandang bulu Zionis Israel di kamp Pengungsi Nuseirat. Banyak dari para martir telah berubah menjadi potongan-potongan yang tersebar di jalan-jalan kamp.

Abu Obeida: Zionis 'Israel' membunuh beberapa tawanan selama operasi Nuseirat

Juru bicara militer gerakan Perlawanan Hamas, Abu Obeida, menegaskan pada hari Sabtu bahwa pembantaian pendudukan Zionis Israel di kamp pengungsi Nuseirat adalah “kejahatan perang kompleks yang terlebih dahulu merugikan tawanannya.”

Dalam sebuah pernyataan, Abu Obeida mengungkapkan bahwa "Musuh berhasil mengambil beberapa tawanan dengan melakukan pembantaian yang mengerikan, namun membunuh beberapa lainnya dalam prosesnya."

Dia menekankan bahwa operasi tersebut “akan menimbulkan bahaya besar bagi tawanan musuh, dan akan berdampak negatif terhadap keadaan dan kehidupan mereka.”

Sebelumnya hari ini, gerakan Perlawanan Hamas menegaskan bahwa pengumuman tentara pendudukan Israel tentang pengambilan beberapa tawanan, setelah delapan bulan agresi yang menggunakan semua sarana militer, teknologi, dan keamanan, dan melakukan segala jenis kejahatan, dari pembantaian hingga genosida, kelaparan, dan pengepungan, "tidak akan mengubah kegagalan strategisnya di Jalur Gaza".

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyoroti bahwa mereka masih menahan sejumlah besar tawanan, dan menyatakan bahwa mereka dapat meningkatkan hasil tawanan mereka, seperti yang mereka lakukan selama operasi terbaru di kamp pengungsi Jabalia pada akhir Mei.[IT/r]
Comment