Menlu Afsel: Menghentikan Konflik Gaza adalah 'Ujian bagi Kemanusiaan' 

Dilansir dari Russia Today, Pandor menyampaikan itu di sela-sela pertemuan tingkat menteri BRICS+ di Nizhny Novgorod, Rusia. 

Ia menegaskan bahwa tidak ada negara "yang boleh melanggar hukum internasional seperti yang dilakukan Israel," dan bahwa Yerusalem Barat harus dihentikan.

"Anda tidak boleh membiarkan pembunuhan skala besar seperti itu, dan dunia membiarkan Anda lolos begitu saja. Jadi saya yakin ini adalah ujian bagi kita semua sebagai umat manusia untuk bangkit dan benar-benar melawan pelecehan terhadap manusia seperti itu," jelasnya.

Ia merujuk pada putusan terbaru Mahkamah Internasional (ICJ) bahwa Israel harus segera menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza selatan dan melakukan yang terbaik untuk mencegah genosida di daerah kantong itu. Namun, Israel menolaknya.

“Sehubungan dengan ICJ, kami percaya pengadilan telah dengan jelas menunjukkan pada langkah-langkah sementara bahwa yang harus dicapai adalah mengakhiri permusuhan, gencatan senjata permanen, dan bahwa dalam kasus konflik, rakyat Palestina harus memiliki akses ke bantuan kemanusiaan dan hak-hak mereka tidak boleh disalahgunakan,” Pandor menjelaskan.

Pengadilan juga telah "sangat jelas" tentang tanggung jawab Israel yang lebih luas sebagai kekuatan pendudukan di wilayah Palestina, tambahnya.

“Sering kali, ketika kita membahas apa yang terjadi pada rakyat Palestina, kita tidak menyebut Israel sebagai pasukan pendudukan, yang memang demikian, dan tanggung jawabnya sebagai penjajah ditetapkan dengan baik dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan hal ini telah diabaikan dan tidak dihormati,” kata Pandor.[IT/AR]