0
Friday 14 December 2018 - 17:55

Netanyahu Bela Saudi Arabia Terkait Kasus Pembunuhan Khashoggi

Story Code : 766645
MBS
MBS
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa destabilisasi Arab Saudi terkait pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi akan mengganggu stabilitas dunia. Pernyataan ini terkesan membela Saudi dalam polemik kasus pembunuhan Khashoggi yang menjadi perhatian dunia.

Pernyataan Netanyahu itu disampaikan melalui pernyataan yang dirilis kantor PM Israel, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Kamis (13/12/2018).

Khashoggi yang merupakan wartawan senior Saudi dan kolumnis The Washington Post, tewas dibunuh oleh tim intelijen Saudi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober.

"Apa yang terjadi di Istanbul sangat mengerikan. Tapi ini berimbang dengan pentingnya Arab Saudi dan peran yang dimainkannya di Timur Tengah," sebut Netanyahu saat ditanya wartawan asing soal kasus pembunuhan Khashoggi.

"Karena jika Arab Saudi mengalami destabilisasi, maka dunia, bukan Timur Tengah, yang akan mengalami destabilisasi," tegas Netanyahu.

Terkait kasus Khashoggi, otoritas Saudi yang sempat membantah, akhirnya mengakui bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di dalam konsulatnya di Istanbul. Namun otoritas Saudi menyebut Khashoggi tewas secara tidak sengaja di tangan tim yang ditugaskan membujuknya pulang ke Saudi. Penyelidikan atas pembunuhan Khashoggi masih berlanjut hingga kini.

Komentar Netanyahu ini mirip dengan pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam wawancara dengan Reuters. Trump membela Saudi dalam kasus Khashoggi, dengan menyinggung soal potensi Rusia dan China meraup keuntungan jika Saudi diisolasi.

"Saya sungguh berharap bahwa orang-orang tidak akan menyarankan bahwa kita tidak seharusnya menarik ratusan miliar dolar (AS) yang akan mereka salurkan ke Rusia dan China, terutama dua negara itu, bukannya kepada kita," ucap Trump beberapa waktu lalu, saat membahas kasus Khashoggi.

"Anda bicara soal ratusan ribu pekerjaan. Anda bicara soal kontrak-kontrak militer dan lainnya yang besar," imbuhnya saat itu. [IT/Detik]


 
Comment