0
Sunday 10 March 2019 - 22:54

Hassan Nasrallah: Hizbullah sebagai Pemenang dari Perang Keuangan AS

Story Code : 782489
Sekjen Hizbullah
Sekjen Hizbullah
Menurut Nasrallah, perang dan sanksi itu dihasilkan dari akibat kekalahan semua skema Zion-Amerika di Timur Tengah.

Dalam pidato pada peringatan 30 tahun pembentukan Asosiasi Dukungan Perlawanan Islam, Sayyid Nasrallah memuji semua penyandang dana perlawanan. Nasrallah juga menyoroti peran penting generasi utama pendonor dan sukarelawan, terutama para perempuan dalam mendukung perjalanan ini.

Dijelaskannya, kontribusi keuangan sekecil apapun dapat mengubah permainan saat semua anggota Asosiasi Dukungan Perlawanan Islam mengumpulkannya.

"Beberapa orang berpikir bahwa Hizbullah hanya bergantung secara finansial pada beberapa negara sekutu; namun, faktanya adalah semua sumbangan populer selalu berfungsi," tegasnya.

Sayyid Nasrallah mengatakan, keinginan para donatur adalah mendukung perlawanan sehingga bisa berpartisipasi dalam menghadapi musuh dan mendapatkan pujian ilahi. Nasrallah kemudian mengutip contoh orang-orang yang memberikan sumbangan kepada para pejuang yang berada dalam pertempuran Arsal dengan memberikan bahan makanan yang, menurut Nasrallah, para pejuang itu tidak membutuhkan akan semacam itu.

Sanksi AS terhadap Hizbullah dan semua pendukungnya akan terus meningkat dimasa depan, tegasnya. Namun, perlawanan dan inkubator sosialnya akan siap menghadapi dan menggagalkan semua kampanye bermusuhan baru ini.

Dalam mengomentari kebijakan Donald Trump dan menantunya, Sayyid Nasrallah mengatakan, Presiden AS dan menantunya Jared Kushner hanya ingin mencapai pencapaian bersejarah di wilayah tersebut dengan memaksakan apa yang disebut sebagai "kesepakatan abad ini".

Ditegaskannya, poros perlawanan akan hadir mencegah Amerika untuk mencapai tujuan ini.

Pemimpin Hizbullah juga menyatakan alasan daftar hitam Amerika dan sanksi terhadap gerakan perlawanan yang dijatuhkannya, karena Hizbullah mampu mengalahkan dan menggagalkan semua rencana dan skema Washington di wilayah itu.

Mengutip pembebasan Lebanon selatan pada tahun 2000, kekalahan 'Israel' pada perang 2006 di Lebanon dan agresi 2008 di Gaza, serta runtuhnya plot teror di Suriah merupakan alasan utama sanksi AS tersebut. [IT]



 
Comment