0
Wednesday 17 April 2019 - 01:02
Iran dan Gejolak Suriah:

Assad Suriah Menyambut Zarif Iran

Story Code : 788993
Syrian President Bashar al-Assad with Iranian Foreign Minister Mohammad Javad Zarif in Damascus.jpg
Syrian President Bashar al-Assad with Iranian Foreign Minister Mohammad Javad Zarif in Damascus.jpg
Selama pertemuan tersebut, kedua belah pihak berunding tentang perundingan penyelesaian Suriah dalam format Astana dan perjanjian bilateral yang ditandatangani selama kunjungan Presiden Assad ke Iran pada bulan Februari.

Presiden Assad mengulangi kecaman atas keputusan AS untuk memasukkan daftar hitam IRGC, menawarkan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban banjir baru-baru ini di Iran dan seluruh rakyat Iran.

FM Zarif juga mengecam persetujuan AS untuk mencaplok Dataran Tinggi Golan yang diduduki kepada entitas Zionis, mengingat hal itu mengindikasikan kegagalan kebijakan AS.

Kedua belah pihak lebih lanjut menggarisbawahi bahwa kebijakan AS tidak akan pernah mencegah Suriah dan Iran mempertahankan hak-hak mereka, menyerukan Washington untuk mengakui diplomasi dari pada meluncurkan perang dan memaksakan blokade.

Mengepalai delegasi diplomatik tingkat tinggi, Zarif tiba di Damaskus pada hari Selasa (16/4), atas undangan presiden Suriah.

Setelah kedatangannya di ibukota Suriah, Zarif mengatakan, perjalanan satu hari itu sebagian besar bertujuan untuk membahas tindakan AS yang melanggar hukum dan bermusuhan terhadap Iran dan Suriah dengan para pejabat Suriah.

Zarif mencatat pengakuan Trump yang melanggar hukum atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki sebagai wilayah rezim Zionis Israel, pengakuannya atas Yerusalem al-Quds sebagai ibukota rezim, dan langkah AS yang "belum pernah terjadi sebelumnya, ilegal dan sangat bodoh" untuk menunjuk IRGC sebagai organisasi teroris adalah topik diskusi dengan para pejabat Suriah.[IT/r]
 
Comment