0
Sunday 3 November 2019 - 18:16
Iran vs Hegemoni Global:

Ayatollah Khamenei Menyerukan Larangan Negosiasi dengan AS

Story Code : 825435
Leader of the Islamic Revolution Ayatollah Seyyed Ali Khamenei meets with a group of students in Tehran.jpg
Leader of the Islamic Revolution Ayatollah Seyyed Ali Khamenei meets with a group of students in Tehran.jpg
"Larangan negosiasi ini memiliki logika yang kuat: itu akan menghalangi jalan infiltrasi musuh, menampilkan kesan Republik Islam terhadap dunia, dan menghancurkan aura palsu Amerika di hadapan dunia," kata Imam Ali Khaemeni pada hari Minggu (3/1) dalam pertemuan dengan para mahasiswa.

Pertemuan itu dilakukan menjelang peringatan 40 tahun pengambilalihan kedutaan besar AS di Tehran oleh para mahasiswa Iran yang khawatir plot akan ditetaskan dari kompleks itu untuk menggulingkan Republik Islam yang baru lahir.

Banyak sentimen yang mendidih pada tahun 1979 tetap hari ini di tengah meningkatnya ketegangan antara Tehran dan Washington, menyusul penarikan AS dari perjanjian nuklir 2015 dan sanksi-sanksi berikutnya yang telah memukul keras rakyat biasa Iran.

Ayatollah Khamenei menyentuh sejarah permusuhan AS yang dimulai dengan kudeta tahun 1953 terhadap pemerintah Iran yang terpilih secara demokratis, dengan mengatakan bahwa Amerika menyimpan dendam terhadap Iran bahkan ketika kedua negara adalah sekutu.

"Dari awal hubungan mereka dengan Iran, Amerika, dengan rencana yang tampaknya bersahabat, terus berselisih dengan negara Iran. Permusuhan ini menjadi publik dengan kudeta pada 19 Agustus, yang merupakan awal permusuhan publik Amerika dengan Iran," kata Pemimpin.

Sejak itu, Amerika tidak berubah sedikit pun, Ayatollah Khamenei menambahkan.

"Kejahatan yang sama, kebrutalan yang sama, paksaan yang sama untuk menegakkan kediktatoran internasional dan dorongan hegemoni yang tak berkesudahan yang sama masih ada di Amerika hari ini, meskipun dengan kekejaman dan kekejaman yang lebih besar," kata Sayyid Ali Khamenei.

Ayatollah Khamenei menyinggung beberapa langkah AS yang bermusuhan terhadap Iran dalam 41 tahun terakhir sejak Revolusi Islam, termasuk blokade ekonomi dan upaya untuk membangkitkan keresahan dan perselisihan sektarian.

"Selama masa ini, mereka melakukan semua yang mereka bisa. Mereka bersekongkol melawan lembaga-lembaga yang berasal dari revolusi, terutama esensi Republik Islam, tetapi tentu saja kita melakukan semua yang kita bisa dan dalam banyak kasus menempatkambuat lawan terikat."[IT/r]
 
Comment