0
Wednesday 27 November 2019 - 12:27
Katolik dan Nuklir:

Paus Menyatakan Senjata Nuklir sebagai Tidak Mermoral dalam Ajaran Katolik

Story Code : 829221
Pope Francis, trip to Japan.jpg
Pope Francis, trip to Japan.jpg
Kota-kota adalah satu-satunya daerah yang menjadi sasaran senjata nuklir, serangan tahun 1945 oleh Amerika Serikat menewaskan 224.000 orang.

Katekismus adalah buku instruksi resmi gereja, yang merangkum prinsip-prinsip iman.
"Saya telah mengatakan bahwa penggunaan senjata nuklir tidak bermoral," kata paus kepada wartawan dalam penerbangannya kembali ke Roma.

"Ini harus masuk ke katekismus Gereja Katolik, tidak hanya menggunakan tetapi juga memiliki," katanya, menambahkan bahwa "kegilaan pemerintah dapat menghancurkan umat manusia".

Pada tahun 2018, Paus Francis menambahkan oposisi kategoris pada hukuman mati pada dokumen tersebut.

Francis mengkritik organisasi internasional seperti Dewan Keamanan PBB karena tidak mengambil tindakan tegas untuk mengurangi senjata atau menghindari perang.

Dia juga menyalahkan "kemunafikan mereka yang memproduksi senjata", merujuk pada negara-negara Kristen di Eropa.

"Mereka berbicara damai dan mereka hidup untuk senjata, itu disebut kemunafikan," katanya.
"Suatu negara harus berani mengatakan, saya tidak dapat berbicara tentang perdamaian karena banyak mendapatkan ekonomi saya melalui pembuatan senjata."

Mengenai masalah energi nuklir, dia meminta penghentian total tetapi mengatakan dia yakin penggunaannya membawa risiko.

Francis telah lama mendambakan setelah perjalanan ke Jepang sejak dia menjadi misionaris muda.

Paus juga menegaskan kembali mimpinya untuk bepergian ke China, dengan mengatakan bahwa dia mencintai negara itu dan ingin pergi ke Beijing.[IT/r]
 
 
Comment