IRNA: Iran Memiliki Lebih dari $ 62 Miliar dalam Aset Asing Bersih

Sebuah laporan Kamis (18/6) oleh kantor berita resmi IRNA mengutip angka-angka CBI yang menunjukkan bahwa cadangan devisa telah meningkat sebesar 27,4 persen selama tahun kalender terakhir untuk mencapai total 11.680 triliun real (lebih dari $ 62 miliar).

Dikatakan aset asing bersih telah lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 2016-2017, menambahkan bahwa aset yang dimiliki oleh bank komersial Iran dikeluarkan dari perhitungan.

CBI mengatakan cadangan devisanya sendiri juga telah meningkat sebesar 17,6 persen YoY di bulan Maret untuk mencapai 5.470 triliun real (lebih dari $ 29 miliar).

Ia menambahkan bahwa aset CBI di bank asing telah meningkat kurang dari seperempat dibandingkan dengan 2016, ketika Iran dibebaskan dari sanksi internasional setelah menandatangani perjanjian nuklir besar dengan kekuatan dunia.

Iran berada di bawah serangkaian sanksi baru dan sepihak oleh Amerika Serikat pada tahun 2018 ketika pemerintah AS memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian nuklir.

Itu telah menyebabkan penurunan ekspor minyak Iran yang merupakan sumber utama mata uang asing untuk negara tersebut. Namun, dana yang terkait dengan penjualan minyak mentah sebelumnya masih disimpan di bank-bank di luar Iran terutama karena sanksi membuat transfer ke Iran hampir mustahil.

Sementara itu, pemerintah Iran telah memilih untuk menggunakan sebagian dari dana yang disimpan di bank asing untuk membeli barang dan jasa tertentu.

Laporan pada hari Rabu (17/6) menunjukkan bahwa gubernur CBI Abdolnasser Hemmati telah melakukan perjalanan ke Irak untuk menegosiasikan bagaimana Iran dapat menggunakan dana besarnya di negara Arab untuk impor barang-barang kebutuhan pokok.[IT/r]