Putra Mahkota: Saudi Rugi Lebih Dari $ 27 Miliar Karena Harga Minyak Jatuh Di Tengah Pandemi

“Berdasarkan proyeksi APBN 2020 yang dipresentasikan tahun lalu, diharapkan penerimaan negara sebesar 833 miliar riyal, dengan 513 miliar di antaranya berasal dari hasil minyak. Pasca jatuhnya harga minyak tahun ini, pendapatan minyak justru turun menjadi sekitar 410 miliar riyal,” kata putra mahkota, seperti dikutip oleh Saudi Press Agency.

Pendapatan ini bahkan tidak cukup untuk menutupi gaji pegawai pemerintah, yang diperkirakan mencapai 504 miliar riyal sesuai dengan anggaran tahun ini, Putra Mahkota, yang dikenal sebagai MbS menambahkan, mencatat bahwa keadaan seperti itu telah memaksa kerajaan untuk meningkatkan pendapatan nonmigas. menjadi sekitar 360 miliar riyal.

“Kami telah mampu mempertahankan gaji warga, sebagian besar tunjangan dan bonus, serta terus mendanai hingga 137 miliar riyal dalam belanja modal dan menutupi biaya perawatan kesehatan yang tinggi sebesar 188 miliar riyal akibat pandemi,” kata putra mahkota.

Penurunan permintaan minyak yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah penguncian virus korona global, ditambah dengan perang harga berikutnya antara negara-negara OPEC dan non-OPEC, telah mengakibatkan krisis yang mendalam untuk pasar energi.

Kelompok negara OPEC dan non-OPEC saat ini memangkas 7,7 juta barel per hari secara kolektif hingga 31 Desember dalam upaya untuk menstabilkan pasar. Mulai 2021, produsen minyak berencana untuk mengurangi pemotongan menjadi 5,8 mbd.[IT/r]