0
Saturday 27 March 2021 - 17:54

Lebih Dari 200 Peneliti Mendefinisikan Dukungan Untuk Boikot Israel Sebagai Tidak Anti-Semit

Story Code : 923751
Lebih Dari 200 Peneliti Mendefinisikan Dukungan Untuk Boikot Israel Sebagai Tidak Anti-Semit

Sekelompok lebih dari 200 sarjana telah merilis definisi anti-Semitisme yang secara eksplisit mengecualikan upaya untuk memboikot rezim Tel Aviv, termasuk gerakan internasional anti-Israel dari Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) sebagai anti-Semit.

Mereka mengeluarkan Deklarasi Yerusalem tentang Anti-Semitisme lebih dari seminggu setelah sebuah pernyataan oleh sekelompok sarjana Yahudi liberal bernama Nexus Task Force mengatakan bahwa tindakan yang diterapkan pada Israel belum tentu anti-Semit.

“Boikot, divestasi, dan sanksi adalah hal biasa, bentuk protes politik tanpa kekerasan,” menurut Deklarasi Yerusalem.

Deklarasi Yerusalem sebagian didorong oleh keberatan terhadap definisi 2016 yang dibuat oleh apa yang disebut International Holocaust Remembrance Alliance (IHRA) yang menggambarkan kampanye BDS sebagai anti-Yahudi.

“Karena Definisi IHRA tidak jelas dalam hal-hal utama dan sangat terbuka untuk interpretasi yang berbeda, hal itu telah menyebabkan kebingungan dan menimbulkan kontroversi, sehingga melemahkan perjuangan melawan anti-Semitisme,” kata deklarasi tersebut.

Di antara para penandatangan adalah kritikus terkenal terhadap kebijakan rezim Israel, termasuk Ian Lustick dari departemen Ilmu Politik di Universitas Pennsylvania, jurnalis Amerika dan komentator politik Peter Beinart, serta Dov Waxman, ketua studi Israel di Universitas dari California.(IT/TGM)
Comment