0
Sunday 11 April 2021 - 14:12
Gejolak Bahrain:

Bahrain Membebaskan Beberapa Narapidana dari Penjara karena Wabah Virus

Story Code : 926548
Inmates at the notorious Jau Prison, south of Manama, Bahrain-.jpg
Inmates at the notorious Jau Prison, south of Manama, Bahrain-.jpg
Aktivis mengatakan pada hari Sabtu (10/4) bahwa otoritas rezim Manama telah berjanji akan membebaskan total 199 tahanan, tetapi sejauh ini hanya 166 yang dibebaskan.
 
 
Mohammed Jawad, 75, paman dari aktivis hak asasi manusia Bahrain terkemuka Nabil Rajab, termasuk di antara mereka yang dibebaskan setelah menghabiskan 10 tahun di penjara.
 
 
Narapidana yang dibebaskan akan menjalankan sisa hukuman mereka di bawah pengawasan elektronik.
 
 
Kementerian kesehatan Bahrain mengklaim bahwa hanya tiga narapidana yang tertular virus corona di penjara Faw dan kampanye vaksinasi telah selesai di sana.
 
 
Namun, Institut Hak dan Demokrasi Bahrain yang berbasis di London mengatakan lusinan tahanan telah tertular virus di fasilitas penahanan.
 
 
Selama beberapa bulan terakhir, otoritas Bahrain telah dikritik karena mengabaikan hak narapidana untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan perlengkapan kebersihan yang memadai di tengah pandemi COVID-19 yang mematikan.
 
 
Anggota keluarga para tahanan dalam beberapa pekan terakhir menggelar demonstrasi di sejumlah daerah Bahrain, mendesak pembebasan segera orang yang mereka cintai.
 
 
“Pemerintah Bahrain dan otoritas penjara memiliki tugas yang jelas untuk menjamin hak kesehatan bagi mereka yang ditahan dan melindungi mereka dari risiko infeksi. Mereka tidak boleh mempertaruhkan nyawa orang-orang yang berada dalam tahanan mereka. Pihak berwenang harus memastikan semua narapidana diberikan masker wajah dan perlengkapan kebersihan yang memadai, sehingga mereka dapat menjaga jarak secara fisik dan diuji secara teratur,” kata Lynn Maalouf, wakil direktur untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Amnesty International.
 
 
Selain itu, kelompok oposisi utama Bahrain, Al-Wefaq National Islamic Society telah menyerukan pembebasan tahanan hati nurani sejak dimulainya wabah virus korona.
 
 
"Al-Wefaq menganggap rezim bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di dalam penjara," katanya bulan lalu, menambahkan bahwa kesehatan narapidana telah habis karena penyiksaan dan kondisi yang tidak manusiawi selama bertahun-tahun.[IT/r]
 
 
Comment