Konvoi Militer Turki Jadi Target Serangan IED di Luar Idlib, Dilaporkan Ada yang Cedera

Serangan itu dilaporkan terjadi di luar kota Marat Misrin, sebuah kota sekitar lima mil di utara Idlib dan 15 mil di selatan perbatasan Turki.
 
Daerah tersebut diduduki oleh beberapa kelompok teroris Muslim, termasuk Hay'at Tahrir ash-Sham (HTS), yang memberontak melawan pemerintah Suriah dan didukung oleh pasukan militer Turki.
 
Serangan itu terjadi sehari setelah apa yang disebut Pemerintah Keselamatan Suriah, yang mengklaim mengelola wilayah yang dikuasai pemberontak, menangkap seorang pembuat IED yang diduga terkait dengan Ansar Abu Bakr al-Siddiq, sebuah kelompok yang bersekutu dengan al-Qaeda di Idlib yang menentang kehadiran pasukan Turki di wilayah tersebut.
 
HTS menangkap seorang anggota Ansar Abu Bakr al-Siddiq (kelompok yang sering menargetkan konvoi Turki dan menyebut Erdogan kafir) karena menanam bahan peledak di sepanjang jalan raya Idlib.
 
Wilayah utara adalah tempat perlindungan terakhir dari pasukan pemberontak yang berusaha untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang yang dimulai pada tahun 2011.
 
Banyak kelompok yang melarikan diri ke Idlib, termasuk yang bergabung untuk membentuk HTS, pernah didukung oleh AS dan sekutunya sebagai apa yang disebut "pemberontak moderat", meskipun saat ini atau sebelumnya berafiliasi dengan al-Qaeda.
 
Pasukan Turki telah berada di Idlib sejak 2017, seolah-olah sebagai bagian dari operasi de-eskalasi.
 
Pada kenyataannya Turki adalah bagian dari strategi yang lebih besar oleh Ankara untuk mengusir milisi Kurdi dari perbatasan Turki dan memantau pergerakan mereka.
 
Invasi Turki berikutnya ke Suriah utara pada 2018 dan 2019 mendorong orang Kurdi lebih jauh dari perbatasan di hampir semua perbatasan Turki-Suriah.
 
Ankara pada saat yang sama menentang kekuasaan Assad, dan mendukung pencopotannya dari kekuasaan.[IT/r]