0
Saturday 8 January 2022 - 13:27

Polandia: Pemimpin Tertinggi Mengakui Pemerintah Membeli Spyware Pegasus

Story Code : 972486
Polandia: Pemimpin Tertinggi Mengakui Pemerintah Membeli Spyware Pegasus
Seorang politisi Polandia terkemuka di Partai Hukum dan Keadilan (PiS) yang berkuasa mengakui pada hari Jumat bahwa negara itu telah membeli spyware Pegasus Israel yang kontroversial.

Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski mengatakan spyware digunakan oleh negara-negara di seluruh dunia untuk mengatasi kejahatan dan korupsi.

"Akan disayangkan jika dinas rahasia Polandia tidak dilengkapi dengan alat pengawasan seperti itu," kata Kaczynski dalam komentarnya kepada majalah mingguan sayap kanan Polandia Sieci seperti dilansir Deutsche Welle pada hari Jumat.

Pemerintah Polandia sebelumnya membantah telah menggunakan spyware Pegasus.

Spyware dapat menyusup ke ponsel, mencuri data dari perangkat dan meneruskannya ke penyerang. Spyware diaktifkan setelah korban mengklik link berbahaya.

Pada saat yang sama, Kaczynski menepis tuduhan bahwa pemerintah Polandia menggunakan spyware Pegasus untuk memantau oposisi politik.

"Tapi saya hanya bisa menekankan: Cerita oposisi bahwa Pegasus digunakan untuk tujuan politik adalah omong kosong," katanya.

Spyware dilaporkan digunakan pada senator Polandia terkemuka
Pengawas internet Citizen Lab University of Toronto telah menemukan bahwa spyware itu telah digunakan untuk memata-matai tiga kritikus pemerintah Polandia. Salah satu target dilaporkan adalah Krzysztof Brejza, anggota Senat Polandia yang teleponnya diretas beberapa kali menjelang pemilihan parlemen pada 2019.

Pada saat itu, Brejza ditugaskan untuk menjalankan kampanye parlementer oposisi Polandia. Dia menuduh pemerintah curang dalam pemilihan, karena meretas teleponnya berarti PiS yang berkuasa dapat memiliki wawasan tentang strategi kampanye oposisi.

Pengawas hak asasi manusia Amnesty International pada hari Kamis memverifikasi tuduhan bahwa telepon Brezja diretas.

Sebuah laporan tahun 2021 menemukan bahwa spyware Pegasus telah digunakan oleh Arab Saudi, Maroko, Azerbaijan, dan negara-negara lain untuk memata-matai jurnalis, aktivis, dan politisi. Spyware ini dikembangkan oleh kelompok NSO Israel.

Pengungkapan peretasan di Polandia telah dibandingkan dengan skandal Watergate di AS pada 1970-an. Pemimpin oposisi Polandia Donald Tusk telah menyerukan penyelidikan parlemen atas penggunaan Pegasus oleh pemerintah.

Tuduhan spyware adalah skandal terbaru untuk partai PiS yang berkuasa, yang juga baru-baru ini dikritik atas undang-undang media yang kontroversial. Pemerintah Polandia juga menghadapi kritik dari Uni Eropa atas sistem peradilannya.[IT/AR]
Comment