Pemilu Prancis, Macron Bertujuan untuk Mengalahkan Le Pen

Setelah kampanye pemilihan yang memecah belah, Le Pen menghadapi perjuangan berat dengan lawannya yang berusia 44 tahun yang akan maju.

Untuk menang, mereka berdua harus menarik pemilih yang mendukung kandidat lain di putaran pertama.

Tapi ini adalah dua tokoh polarisasi di Prancis dan abstain adalah faktor kuncinya.

Penentang Macron menyebutnya arogan dan presiden orang kaya, sementara pemimpin sayap kanan dituduh memiliki hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jajak pendapat dibuka dalam pemungutan suara putaran kedua pada pukul 08:00 (06:00 GMT) dan 48,7 juta orang memenuhi syarat untuk ambil bagian. Proyeksi pertama siapa yang menang akan datang pada pukul 20:00.[IT/r]